Cilacap (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy menyebutkan sebanyak enam desa di daerah itu mulai terdampak kekeringan, meskipun belum semua wilayah memasuki musim kemarau.
"Hingga hari ini, kami telah mengirimkan bantuan air bersih sebanyak empat tangki untuk warga Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten. Bantuan air bersih untuk lima desa lainnya akan segera kami kirim karena surat permohonannya baru masuk," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan lima desa lainnya yang surat permohonan bantuan air bersihnya baru diterima BPBD Kabupaten Cilacap terdiri atas Purwodadi dan Rawa Apu di Kecamatan Patimuan serta Cinangsi, Cisumur, dan Gintungreja di Kecamatan Gandrungmangu.
Baca juga: Cilacap anggarkan Rp90 juta untuk antisipasi bencana kekeringan
Akan tetapi, bantuan air bersih untuk dua desa di Kecamatan Patimuan akan dikirim pada Senin (24/5), sedangkan untuk tiga desa di Kecamatan Gandrungmangu direncanakan pada Selasa (25/5) dan Rabu (26/5) karena surat permohonan bantuannya baru diterima BPBD Kabupaten Cilacap.
Sesuai dengan prosedur, kata dia, BPBD terlebih dulu akan melakukan asesmen dan survei lokasi berdasarkan surat permohonan bantuan air bersih yang diajukan oleh pemerintah desa atau kecamatan setempat.
Survei lokasi tersebut, katanya, dilakukan untuk menentukan titik distribusi penyaluran bantuan air bersih agar mudah terjangkau masyarakat dan mempercepat layanan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih efisien dalam menggunakan air bersih mengingat saat sekarang masih awal musim kemarau," kata Tri Komara.
Seperti diwartakan, BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap memprakirakan sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap memasuki awal musim kemarau pada bulan Mei, sedangkan wilayah lainnya pada bulan Juni.
Terkait dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp90 juta untuk mengatisipasi bencana kekeringan khususnya penyaluran air bersih pada musim kemarau karena daerah rawan kekeringan di wilayah itu mencapai 73 desa yang tersebar di 19 kecamatan.
"Hingga hari ini, kami telah mengirimkan bantuan air bersih sebanyak empat tangki untuk warga Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten. Bantuan air bersih untuk lima desa lainnya akan segera kami kirim karena surat permohonannya baru masuk," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan lima desa lainnya yang surat permohonan bantuan air bersihnya baru diterima BPBD Kabupaten Cilacap terdiri atas Purwodadi dan Rawa Apu di Kecamatan Patimuan serta Cinangsi, Cisumur, dan Gintungreja di Kecamatan Gandrungmangu.
Baca juga: Cilacap anggarkan Rp90 juta untuk antisipasi bencana kekeringan
Akan tetapi, bantuan air bersih untuk dua desa di Kecamatan Patimuan akan dikirim pada Senin (24/5), sedangkan untuk tiga desa di Kecamatan Gandrungmangu direncanakan pada Selasa (25/5) dan Rabu (26/5) karena surat permohonan bantuannya baru diterima BPBD Kabupaten Cilacap.
Sesuai dengan prosedur, kata dia, BPBD terlebih dulu akan melakukan asesmen dan survei lokasi berdasarkan surat permohonan bantuan air bersih yang diajukan oleh pemerintah desa atau kecamatan setempat.
Survei lokasi tersebut, katanya, dilakukan untuk menentukan titik distribusi penyaluran bantuan air bersih agar mudah terjangkau masyarakat dan mempercepat layanan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih efisien dalam menggunakan air bersih mengingat saat sekarang masih awal musim kemarau," kata Tri Komara.
Seperti diwartakan, BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap memprakirakan sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap memasuki awal musim kemarau pada bulan Mei, sedangkan wilayah lainnya pada bulan Juni.
Terkait dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp90 juta untuk mengatisipasi bencana kekeringan khususnya penyaluran air bersih pada musim kemarau karena daerah rawan kekeringan di wilayah itu mencapai 73 desa yang tersebar di 19 kecamatan.