Boyolali, Jateng (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah menyebutkan jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di daerah itu usai Lebaran 2021 saat ini bertambah 31 kasus sehingga jumlah totalnya menjadi 7.289 kasus.

"Kami mencatat kasus terkonfirmasi positif COVID-19, di Boyolali pada Selasa ini bertambah 31 kasus sehingga secara akumulasi jumlahnya menjadi 7.289 kasus," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali dr Ratri S Survivalina, di Boyolali, Selasa.

Menurut dia, perkembangan data kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Boyolali hingga kini masuk zona risiko rendah atau warna kuning. Karena, Boyolali skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 pada angka 1,47.

Baca juga: Gibran minta warga waspadai penularan COVID-19 dalam keluarga

Ia menjelaskan perkembangan COVID-19 di Boyolali bertambah 31 kasus tersebut, terdiri atas kejadian baru sebanyak 18 kasus dan kontak erat dengan penderita sebelumnya 13 kasus.

Klaster yang masih aktif di Boyolali yakni keluarga di Kecamatan Ngemplak dan Teras, tilikan atau menengok orang sakit (Wonosamodro) dan kebaktian (Ampel).

Jumlah pasien COVID-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan di rumah sakit ada 57 kasus dan warga yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 108 kasus.

Jumlah warga yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali sebanyak 6.839 kasus atau sekitar 93,8 persen dan yang meninggal dunia karena terkena virus corona, sebanyak 285 kasus atau sekitar 3,9 persen.

Ia mengatakan dari 57 pasien COVID-19 di Boyolali yang masih dirawat di rumah sakit tertinggi asal warga Kecamatan Sambi ada delapan orang, kemudian disusul asal Andong, Ngemplak, dan Teras masing-masing enam orang. Sedangkan, Kecamatan Banyudono ada lima orang, dan Mojosongo empat orang.

Jumlah warga yang COVID-19 masih dirawat di rumah sakit asal Kecamatan Ampel, Cepogo, Nogosari. dan Simo masing-masing ada tiga orang. Boyolali kota, Juwangi, dan Selo masing-masing ada dua orang serta Gladagsari, Klego, Sawit, Wonosamodro masing-masing satu orang.

"Kami mencatat warga asal Wonosegoro, Karanggede, Kemusu, Musuk dan Tamansari tidak ada yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 atau nol," katanya.

Kendati demikian, Dinkes Boyolali meminta masyarakat pasca-Lebaran tahun ini, dalam beraktivitas setiap hari terus menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19 yang kini penambahannya sudah semakin landai, demikian Ratri S Survivalina.

Baca juga: Kasus COVID-19 pasca-Lebaran di Temanggung turun
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Purbalingga capai 5.252 orang

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024