Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta warganya mewaspadai risiko penularan COVID-19 di lingkungan keluarga setelah libur Lebaran.
"Pokoknya semua waspada. Yang paling diwaspadai adalah klaster keluarga, piknik, dan silaturahmi ke tempat saudara," katanya di Solo, Selasa.
"Saya bilang dari awal, saya menyarankan yang namanya halalbihalal, silaturahmi, ditunda dulu, dilakukan secara online (daring) dulu," katanya.
Baca juga: Jateng siaga atasi penularan COVID-19 dalam keluarga
Wali Kota juga meminta Dinas Kesehatan mengecek risiko penularan COVID-19 di wilayah Kota Surakarta.
"Di Solo kan zona hijau banyak sekali, pastikan benar-benar zona hijau," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Surakarta, ia mengatakan, harus memperbanyak kegiatan pemeriksaan COVID-19 untuk mengetahui secara pasti tingkat risiko penularan virus corona di setiap bagian kota.
"Tempat keramaian kan dilakukan testing juga, alhamdulillah dari random testing hasilnya negatif semua. Harapannya tidak ada lonjakan," katanya.
"Kemarin (klaster buka bersama) di Sumber itu kecolongan. Jadi mohon kepada warga agar ditahan dulu halalbihalal dan silaturahminya, jangan sampai ada penambahan," ia menambahkan.
Guna mencegah peningkatan kasus penularan COVID-19, Pemerintah Kota Surakarta juga berupaya mempercepat penyelesaian pelaksanaan vaksinasi pada kelompok warga lanjut usia.
"Kami permudah prosesnya, ada 17 puskesmas yang kami tunjuk agar lansia bisa vaksin di situ. Tidak perlu daftar, cukup bawa KTP, usia di atas 60 tahun langsung bisa vaksin," kata Gibran.
Pemerintah kota juga menyiapkan rumah sakit hingga kantor kelurahan sebagai tempat pelayanan vaksinasi.
Dinas Perhubungan Kota Surakarta pun akan mengerahkan petugas dan kendaraan untuk menjemput warga lanjut usia yang akan menjalani vaksinasi.
Gibran mengatakan bahwa menurut data pemerintah warga lanjut usia yang sudah mendapat suntikan vaksin COVID-19 sebanyak 39.000 orang dan pemerintah kota ingin memvaksinasi paling tidak 10.000 orang lagi warga lanjut usia.
"Memang ada yang takut, ada yang edukasinya kurang. Tugas kami ke depan mendorong lagi agar lansia mau untuk vaksin, di rumah sakit, kelurahan, di setiap tempat vaksin itu yang lansia umur 70-80 saya tungguin, enggak apa-apa, enggak ada efek sampingnya. Saya yakin semua sehat, kalau divaksin tambah sehat," katanya.
Mengenai rencana pelaksanaan program Vaksinasi Gotong-Royong bagi pekerja, Wali Kota mengatakan,"Segera kami sosialisasikan. Koordinasi nanti, kan belum saya keluarkan resmi, kalau antusiasmenya besar."
Baca juga: 25 orang terpapar COVID-19 dari klaster buka bersama di Solo
Baca juga: 21 orang terpapar COVID-19 klaster Perumahan Pati dirawat di RS
"Pokoknya semua waspada. Yang paling diwaspadai adalah klaster keluarga, piknik, dan silaturahmi ke tempat saudara," katanya di Solo, Selasa.
"Saya bilang dari awal, saya menyarankan yang namanya halalbihalal, silaturahmi, ditunda dulu, dilakukan secara online (daring) dulu," katanya.
Baca juga: Jateng siaga atasi penularan COVID-19 dalam keluarga
Wali Kota juga meminta Dinas Kesehatan mengecek risiko penularan COVID-19 di wilayah Kota Surakarta.
"Di Solo kan zona hijau banyak sekali, pastikan benar-benar zona hijau," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Surakarta, ia mengatakan, harus memperbanyak kegiatan pemeriksaan COVID-19 untuk mengetahui secara pasti tingkat risiko penularan virus corona di setiap bagian kota.
"Tempat keramaian kan dilakukan testing juga, alhamdulillah dari random testing hasilnya negatif semua. Harapannya tidak ada lonjakan," katanya.
"Kemarin (klaster buka bersama) di Sumber itu kecolongan. Jadi mohon kepada warga agar ditahan dulu halalbihalal dan silaturahminya, jangan sampai ada penambahan," ia menambahkan.
Guna mencegah peningkatan kasus penularan COVID-19, Pemerintah Kota Surakarta juga berupaya mempercepat penyelesaian pelaksanaan vaksinasi pada kelompok warga lanjut usia.
"Kami permudah prosesnya, ada 17 puskesmas yang kami tunjuk agar lansia bisa vaksin di situ. Tidak perlu daftar, cukup bawa KTP, usia di atas 60 tahun langsung bisa vaksin," kata Gibran.
Pemerintah kota juga menyiapkan rumah sakit hingga kantor kelurahan sebagai tempat pelayanan vaksinasi.
Dinas Perhubungan Kota Surakarta pun akan mengerahkan petugas dan kendaraan untuk menjemput warga lanjut usia yang akan menjalani vaksinasi.
Gibran mengatakan bahwa menurut data pemerintah warga lanjut usia yang sudah mendapat suntikan vaksin COVID-19 sebanyak 39.000 orang dan pemerintah kota ingin memvaksinasi paling tidak 10.000 orang lagi warga lanjut usia.
"Memang ada yang takut, ada yang edukasinya kurang. Tugas kami ke depan mendorong lagi agar lansia mau untuk vaksin, di rumah sakit, kelurahan, di setiap tempat vaksin itu yang lansia umur 70-80 saya tungguin, enggak apa-apa, enggak ada efek sampingnya. Saya yakin semua sehat, kalau divaksin tambah sehat," katanya.
Mengenai rencana pelaksanaan program Vaksinasi Gotong-Royong bagi pekerja, Wali Kota mengatakan,"Segera kami sosialisasikan. Koordinasi nanti, kan belum saya keluarkan resmi, kalau antusiasmenya besar."
Baca juga: 25 orang terpapar COVID-19 dari klaster buka bersama di Solo
Baca juga: 21 orang terpapar COVID-19 klaster Perumahan Pati dirawat di RS