Solo (ANTARA) -
Salah seorang penyintas COVID-19 asal Kota Solo Khoirul Hadi menciptakan lagu yang berisi pesan agar warga tidak melakukan mudik Lebaran.

"Pembuatan lagu itu berawal dari keprihatinan saya melihat animo masyarakat untuk mudik yang begitu besar. Sebagian masyarakat seolah tidak sadar bahwa pandemi masih ada," katanya di Solo, Rabu.

Oleh karena itu, ia merasa tergerak untuk ikut mengimbau masyarakat agar tidak mudik dengan menciptakan lagu berjudul "Tidak Mudik" yang dibawakan oleh kelompok musiknya Assahlan.

"Saya membuat lagu ini hanya dalam beberapa hari, sekaligus pembuatan video klipnya. Jenis musiknya keroncong. Saat ini lagunya juga bisa dinikmati melalui sejumlah platform digital," katanya.

Dengan dipilihnya genre musik keroncong tersebut, ia berharap agar lagu berdurasi lima menit ini bisa menyentuh hati masyarakat sehingga bersedia menahan diri untuk tidak melakukan mudik terlebih dahulu.

Sebelumnya, pemilik klinik kecantikan Be Hati mengatakan ujian hidup yang dijalaninya selama pandemi COVID-19 justru mampu melahirkan karya dalam bentuk lagu yang sarat perenungan.

"Saya pernah terinfeksi COVID-19 sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.

Bahkan, akibat kondisi yang cukup parah ia harus menjalani perawatan intensif di ICU. Meski demikian, ia akhirnya pulih setelah menjalani terapi plasma darah konvalesen.

"Kemudian saya melanjutkan pemulihan melalui isolasi mandiri, saya  Iantas mengisi waktu luang selama isolasi dengan menulis beberapa lirik lagu. Jadi beberapa lagu ini merupakan buah dari perenungan saya selama menjalani isolasi," katanya.

Bahkan, dalam kurun waktu 12 bulan ia berhasil mengumpulkan sebanyak 12 lagu.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024