Kudus (ANTARA) - Polres Kudus, Jawa Tengah, masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus kematian Hanifah Khoiron Nisa (16) yang merupakan pelajar kelas XI madrasah aliah asal Kaliwungu yang diduga meninggal secara tidak wajar, Rabu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David di Kudus, kasus kematian korban yang merupakan warga Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus tersebut masih dalam penyelidikan. Hingga sekarang petugas juga masih melakukan pengumpulan barang bukti.
Apalagi, kata dia, di lokasi kejadian masih ada beberapa barang bukti yang memang perlu didalami lebih lanjut sehingga belum bisa menyimpulkan penyebab Hanifah meninggal apakah secara wajar atau ada penyebab lainnya.
Baca juga: Polres Magelang selidiki penganiayaan hingga korban tewas
Pada saat ini, kata dia, jenazah Hanifah dibawa ke RSUD Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan penyelidikan, termasuk kemungkinan dilakukan autopsi.
Sementara itu, Sundari (45) tetangga korban mengungkapkan korban pertama kali diketahui adiknya bernama Dafa yang masih duduk di kelas 5 madrasah ibtidaiah sekitar pukul 10.00 WIB.
"Adiknya yang baru pulang sekolah mengetahui kondisi kakaknya lantas berteriak-teriak. Mengetahui hal itu, saya memanggil suami untuk memeriksa keadaan Hanifah," ujarnya.
Awalnya, dia mengira korban sekadar pingsan karena sedang puasa. Ternyata setelah diperiksa detak jantungnya tidak bergerak lagi atau meninggal dunia.
Informasi bahwa saat ditemukan tangan korban mengalami luka sayatan, dia mengaku tidak melihat karena hanya melihat pakaiannya kotor, mengingat di lokasi kejadian di dapur rumahnya memang terlihat basah.
Baca juga: Orang tua yang diduga aniaya anak tiri usia 9 tahun ditahan Polres Kudus
Baca juga: Dilarang berjoget di panggung, dua warga Batang aniaya korban hingga tewas
Menurut Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David di Kudus, kasus kematian korban yang merupakan warga Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus tersebut masih dalam penyelidikan. Hingga sekarang petugas juga masih melakukan pengumpulan barang bukti.
Apalagi, kata dia, di lokasi kejadian masih ada beberapa barang bukti yang memang perlu didalami lebih lanjut sehingga belum bisa menyimpulkan penyebab Hanifah meninggal apakah secara wajar atau ada penyebab lainnya.
Baca juga: Polres Magelang selidiki penganiayaan hingga korban tewas
Pada saat ini, kata dia, jenazah Hanifah dibawa ke RSUD Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan penyelidikan, termasuk kemungkinan dilakukan autopsi.
Sementara itu, Sundari (45) tetangga korban mengungkapkan korban pertama kali diketahui adiknya bernama Dafa yang masih duduk di kelas 5 madrasah ibtidaiah sekitar pukul 10.00 WIB.
"Adiknya yang baru pulang sekolah mengetahui kondisi kakaknya lantas berteriak-teriak. Mengetahui hal itu, saya memanggil suami untuk memeriksa keadaan Hanifah," ujarnya.
Awalnya, dia mengira korban sekadar pingsan karena sedang puasa. Ternyata setelah diperiksa detak jantungnya tidak bergerak lagi atau meninggal dunia.
Informasi bahwa saat ditemukan tangan korban mengalami luka sayatan, dia mengaku tidak melihat karena hanya melihat pakaiannya kotor, mengingat di lokasi kejadian di dapur rumahnya memang terlihat basah.
Baca juga: Orang tua yang diduga aniaya anak tiri usia 9 tahun ditahan Polres Kudus
Baca juga: Dilarang berjoget di panggung, dua warga Batang aniaya korban hingga tewas