Magelang (ANTARA) - Komandan Kodim 0705/Magelang Letkol Arm Rohmadi mengunjungi salah satu keluarga korban KRI Nanggala-402 yang tenggelam, Kapten Laut (E) Yohanes Heri di Dusun Ngadipuro III RT 02/RW 09, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Rohmadi di Magelang, Senin mengatakan kedatangannya di rumah orang tua salah satu korban KRI Nanggala-402 Kapten Laut (E) Yohanes Heri sebagai wujud simpati kepada keluarganya. Kedatangan tersebut untuk menyampaikan prihatin dan berduka cita.
"Ada korban KRI Nanggala, Kapten Yohanes yang kebetulan rumahnya di sini, orang tuanya asli sini ikut dalam musibah. Kami selaku keluarga besar Kodim ikut prihatin, ikut berduka cita," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa hanya mendoakan semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, kemudian keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran, ketabahan dalam menghadapi setiap cobaan.
Baca juga: Doa dan penghormatan terakhir bagi prajurit KRI Nanggala-402 dari warga Solo
Dalam kunjungan tersebut, Dandim Magelang ditemui kakak ipar Yohanes Heri, Agus Heri Lestiyono yang menjelaskan bahwa orang tua Yohanes Heri, FX Kuntoro dan kakak Heri, Nuning telah berangkat ke Surabaya pada Kamis (22/4).
Agus menyampaikan keluarga menerima kabar pada Rabu (21/4). Saat itu, istri Heri yang menelepon keluarga di Magelang yang mengabarkan kapal Nanggala hilang kontak. Kemudian pada Kamis keluarga Magelang langsung berangkat ke sana.
"Dikabari Rabu sore. Kamis (22/4), bapak sama istri saya ke Surabaya. Informasi saat itu cuma hilang kontak," kata Agus.
Keluarga di Magelang terus memantau perkembangan informasi KRI Nanggala 402 melalui televisi. Termasuk pada, Minggu (25/4), saat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan kapal tenggelam dan kru kapal gugur.
Ia menuturkan Heri menikah dengan Listiyani yang sekarang tinggal di salah satu perumahan di Sidoarjo, Jawa Timur. Keluarga Heri terakhir pulang ke Magelang pada Natal 2020. Rencananya pada Lebaran ini juga akan pulang Magelang.
Kades Ngadipuro Agus Iwan mengaku mempunyai kenangan tersendiri dengan Yohanes Heri. Korban yang pulang pada Natal 2020 tersebut sempat memberikan kenang-kenangan berupa topi bergambar KRI Nanggala 402.
Agus menuturkan meskipun saat pulang tersebut tidak bertemu langsung dengan dirinya, namun almarhum Heri memberikan topi. Baginya, almarhum merupakan sosok yang baik, familiar dan tidak membeda-bedakan dalam berteman.
"Sejak kecil anak itu dekat sama saya, satu keluarga dekat sama saya, tapi dia itu dekatnya lebih. Pribadinya sangat baik, familiar, suka bergotong-royong dulu waktu kecil, tidak canggung-canggung bermain dengan siapa pun, tidak membeda-bedakan anak tentara," katanya.
Baca juga: Fase pencarian KRI Nanggala-402 dinaikkan dari "submiss" menuju "subsunk"
Baca juga: KRI Nanggala-402 ditemukan, 53 awak telah gugur
Baca juga: Kasal: Komponen kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan
Rohmadi di Magelang, Senin mengatakan kedatangannya di rumah orang tua salah satu korban KRI Nanggala-402 Kapten Laut (E) Yohanes Heri sebagai wujud simpati kepada keluarganya. Kedatangan tersebut untuk menyampaikan prihatin dan berduka cita.
"Ada korban KRI Nanggala, Kapten Yohanes yang kebetulan rumahnya di sini, orang tuanya asli sini ikut dalam musibah. Kami selaku keluarga besar Kodim ikut prihatin, ikut berduka cita," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa hanya mendoakan semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, kemudian keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran, ketabahan dalam menghadapi setiap cobaan.
Baca juga: Doa dan penghormatan terakhir bagi prajurit KRI Nanggala-402 dari warga Solo
Dalam kunjungan tersebut, Dandim Magelang ditemui kakak ipar Yohanes Heri, Agus Heri Lestiyono yang menjelaskan bahwa orang tua Yohanes Heri, FX Kuntoro dan kakak Heri, Nuning telah berangkat ke Surabaya pada Kamis (22/4).
Agus menyampaikan keluarga menerima kabar pada Rabu (21/4). Saat itu, istri Heri yang menelepon keluarga di Magelang yang mengabarkan kapal Nanggala hilang kontak. Kemudian pada Kamis keluarga Magelang langsung berangkat ke sana.
"Dikabari Rabu sore. Kamis (22/4), bapak sama istri saya ke Surabaya. Informasi saat itu cuma hilang kontak," kata Agus.
Keluarga di Magelang terus memantau perkembangan informasi KRI Nanggala 402 melalui televisi. Termasuk pada, Minggu (25/4), saat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan kapal tenggelam dan kru kapal gugur.
Ia menuturkan Heri menikah dengan Listiyani yang sekarang tinggal di salah satu perumahan di Sidoarjo, Jawa Timur. Keluarga Heri terakhir pulang ke Magelang pada Natal 2020. Rencananya pada Lebaran ini juga akan pulang Magelang.
Kades Ngadipuro Agus Iwan mengaku mempunyai kenangan tersendiri dengan Yohanes Heri. Korban yang pulang pada Natal 2020 tersebut sempat memberikan kenang-kenangan berupa topi bergambar KRI Nanggala 402.
Agus menuturkan meskipun saat pulang tersebut tidak bertemu langsung dengan dirinya, namun almarhum Heri memberikan topi. Baginya, almarhum merupakan sosok yang baik, familiar dan tidak membeda-bedakan dalam berteman.
"Sejak kecil anak itu dekat sama saya, satu keluarga dekat sama saya, tapi dia itu dekatnya lebih. Pribadinya sangat baik, familiar, suka bergotong-royong dulu waktu kecil, tidak canggung-canggung bermain dengan siapa pun, tidak membeda-bedakan anak tentara," katanya.
Baca juga: Fase pencarian KRI Nanggala-402 dinaikkan dari "submiss" menuju "subsunk"
Baca juga: KRI Nanggala-402 ditemukan, 53 awak telah gugur
Baca juga: Kasal: Komponen kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan