Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kabupaten Banyumas segera menggelar perkuliahan secara hibrida yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring secara bersamaan.
"Jadi, per Senin (26/4) besok, Pak Wakil Rektor I dan teman-teman di fakultas sudah menyiapkan pembelajaran tatap muka dengan 'hybrid learning'," kata Rektor UMP Dr. Jebul Suroso di Purwokerto, Jumat petang.
Dalam pembelajaran tatap muka tersebut, kata dia, kapasitas ruang kuliah yang sebenarnya mampu menampung 60 mahasiswa akan dipangkas sepertiganya, sehingga hanya diisi oleh 20 mahasiswa per ruangan.
Sementara mahasiswa lainnya, kata dia, akan mengikuti perkuliahan di luar kampus, baik di luar ruangan maupun di rumah masing-masing dengan menggunakan perangkat telepon pintar atau komputer yang mereka miliki.
"Itu karena kami memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Ada ketentuan bagi mahasiswa sebelum masuk Purwokerto, sebelum masuk kampus, sebelum masuk ruangan kuliah, dan selama menjalankan aktivitas di dalam ruangan," katanya.
Pihaknya telah mengajukan perizinan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka tersebut ke Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas.
Ia mengatakan perkuliahan secara hibrida tersebut akan dilaksanakan di semua fakultas dan program studi yang ada di UMP.
"Ini merupakan pilihan, mahasiswa tidak harus mengikuti pembelajaran tatap muka. Universitas berkomitmen memberikan layanan untuk pembelajaran tatap muka," katanya.
Secara keseluruhan, pihaknya menyiapkan pembelajaran tatap muka bagi 3.000 mahasiswa atau sekitar 30 persen dari total mahasiswa UMP yang mencapai kisaran 10.000 orang.
Kendati nantinya jumlah mahasiswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka hanya sebesar 10-20 persen dari kapasitas ruangan, pihaknya akan tetap melayani mereka.
"Kami pastikan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di ruangan maksimal 30 persen dari kapasitas yang tersedia, selebihnya mengikuti perkuliahan secara daring dengan perangkat masing-masing," katanya.
Baca juga: UNS uji coba kuliah tatap muka
Baca juga: UMS belum akan melakukan kuliah tatap muka
"Jadi, per Senin (26/4) besok, Pak Wakil Rektor I dan teman-teman di fakultas sudah menyiapkan pembelajaran tatap muka dengan 'hybrid learning'," kata Rektor UMP Dr. Jebul Suroso di Purwokerto, Jumat petang.
Dalam pembelajaran tatap muka tersebut, kata dia, kapasitas ruang kuliah yang sebenarnya mampu menampung 60 mahasiswa akan dipangkas sepertiganya, sehingga hanya diisi oleh 20 mahasiswa per ruangan.
Sementara mahasiswa lainnya, kata dia, akan mengikuti perkuliahan di luar kampus, baik di luar ruangan maupun di rumah masing-masing dengan menggunakan perangkat telepon pintar atau komputer yang mereka miliki.
"Itu karena kami memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Ada ketentuan bagi mahasiswa sebelum masuk Purwokerto, sebelum masuk kampus, sebelum masuk ruangan kuliah, dan selama menjalankan aktivitas di dalam ruangan," katanya.
Pihaknya telah mengajukan perizinan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka tersebut ke Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas.
Ia mengatakan perkuliahan secara hibrida tersebut akan dilaksanakan di semua fakultas dan program studi yang ada di UMP.
"Ini merupakan pilihan, mahasiswa tidak harus mengikuti pembelajaran tatap muka. Universitas berkomitmen memberikan layanan untuk pembelajaran tatap muka," katanya.
Secara keseluruhan, pihaknya menyiapkan pembelajaran tatap muka bagi 3.000 mahasiswa atau sekitar 30 persen dari total mahasiswa UMP yang mencapai kisaran 10.000 orang.
Kendati nantinya jumlah mahasiswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka hanya sebesar 10-20 persen dari kapasitas ruangan, pihaknya akan tetap melayani mereka.
"Kami pastikan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka di ruangan maksimal 30 persen dari kapasitas yang tersedia, selebihnya mengikuti perkuliahan secara daring dengan perangkat masing-masing," katanya.
Baca juga: UNS uji coba kuliah tatap muka
Baca juga: UMS belum akan melakukan kuliah tatap muka