Solo, Jateng (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Provinsi Jawa Tengah belum akan melakukan kuliah tatap muka dalam waktu dekat karena belum seluruh dosen memperoleh vaksin COVID-19.
"Dosen yang sudah divaksin baru dosen kesehatan, salah satunya Kedokteran, lainnya saya baru mengajukan, ini belum dapat. Syarat tatap muka kan dosen harus sudah divaksin," kata Rektor UMS Sofyan Anif di Solo, Sabtu.
Ia mengatakan total jumlah dosen UMS yang sudah diajukan agar memperoleh suntikan vaksin mencapai lebih dari 1.000 orang.
"Pertama kami mengajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo tetapi sampai saat ini belum ada respon. Kemungkinan memang belum waktunya, karena itu kan tahapan. Kemungkinan yang kedua adalah kehabisan vaksin," katanya.
Terkait hal tersebut, hari ini pihaknya kembali mengajukan surat permohonan vaksin kepada Dinas Kesehatan Provinsi Tengah.
Ia berharap segera ada respon agar kuliah tatap muka segera dilaksanakan.
Sementara itu, dikatakannya, meski kuliah tatap muka secara menyeluruh belum akan dilakukan dalam waktu dekat, pada tahap awal kuliah luring tersebut baru akan dibatasi untuk sejumlah mata kuliah yang bersifat ketrampilan.
"Misalnya praktikum, nanti akan ditinjau kembali. Sistemnya dengan digilir karena itu kan kapasitas di setiap praktikumnya harus dibatasi, maksimum 15 orang. Kalau dalam kondisi normal biasanya kapasitasnya mencapai 30 orang," katanya.
Ia mengatakan untuk kuliah langsung pada praktikum tersebut akan dilakukan mulai akhir semester atau di bulan Mei 2021.
"Sedangkan untuk kuliah tatap muka secara keseluruhan insyaallah baru akan dilakukan di semester berikutnya," katanya.
"Dosen yang sudah divaksin baru dosen kesehatan, salah satunya Kedokteran, lainnya saya baru mengajukan, ini belum dapat. Syarat tatap muka kan dosen harus sudah divaksin," kata Rektor UMS Sofyan Anif di Solo, Sabtu.
Ia mengatakan total jumlah dosen UMS yang sudah diajukan agar memperoleh suntikan vaksin mencapai lebih dari 1.000 orang.
"Pertama kami mengajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo tetapi sampai saat ini belum ada respon. Kemungkinan memang belum waktunya, karena itu kan tahapan. Kemungkinan yang kedua adalah kehabisan vaksin," katanya.
Terkait hal tersebut, hari ini pihaknya kembali mengajukan surat permohonan vaksin kepada Dinas Kesehatan Provinsi Tengah.
Ia berharap segera ada respon agar kuliah tatap muka segera dilaksanakan.
Sementara itu, dikatakannya, meski kuliah tatap muka secara menyeluruh belum akan dilakukan dalam waktu dekat, pada tahap awal kuliah luring tersebut baru akan dibatasi untuk sejumlah mata kuliah yang bersifat ketrampilan.
"Misalnya praktikum, nanti akan ditinjau kembali. Sistemnya dengan digilir karena itu kan kapasitas di setiap praktikumnya harus dibatasi, maksimum 15 orang. Kalau dalam kondisi normal biasanya kapasitasnya mencapai 30 orang," katanya.
Ia mengatakan untuk kuliah langsung pada praktikum tersebut akan dilakukan mulai akhir semester atau di bulan Mei 2021.
"Sedangkan untuk kuliah tatap muka secara keseluruhan insyaallah baru akan dilakukan di semester berikutnya," katanya.