Purbalingga, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus berupaya membuat sejumlah program strategis guna mempercepat pencapaian target vaksinasi COVID-19 untuk kelompok lansia di wilayah setempat dengan sistem jemput bola.
"Salah satunya dengan mengoptimalkan sistem jemput bola," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat.
Dengan sistem jemput bola, warga lanjut usia yang kesulitan datang ke fasilitas kesehatan akan dijemput oleh aparat desa.
"Lansia sasaran yang kesulitan datang ke fasilitas kesehatan akan dijemput oleh aparat desa untuk diantar ke lokasi fasilitas kesehatan terdekat," katanya.
Baca juga: Pekalongan targetkan vaksinasi COVID-19 jangkau 4.000 lansia
Setelah menjalani vaksinasi, kata dia, warga lanjut usia tersebut akan diantar pulang kembali ke rumah masing-masing.
Selain itu, ada juga pilihan lainnya, yakni petugas kesehatan yang akan mendatangi desa, tempat sasaran lansia tinggal, petugas kesehatan akan dilengkapi dengan sumber daya yang memadai sama seperti saat berada di fasilitas kesehatan.
"Meski demikian, kondisi ini dipilih apabila sangat-sangat diperlukan," katanya.
Dia berharap dengan berbagai strategi yang disiapkan diharapkan akan dapat mempercepat target pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok lansia.
"Hal ini sangat diperlukan guna mempercepat pencapaian target kekebalan kelompok atau herd immunity di wilayah ini dan sebagai upaya mempercepat target cakupan vaksinasi COVID-19," katanya.
Hanung Wikantono mengatakan bahwa kelompok lansia memang menjadi salah satu prioritas utama dalam pelaksanaan program vaksinasi COVID-19.
Guna menyukseskan vaksinasi bagi kelompok lansia, pihaknya mempersiapkan tempat pelayanan yang nyaman, skrining yang menyeluruh terhadap status kesehatan lansia yang akan mendapatkan vaksin, dan pelayanan yang efisien agar mereka tidak perlu menunggu terlalu lama di lokasi vaksinasi.
Baca juga: Dinkes Purbalingga intensifkan program vaksinasi bagi lansia
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo memandang perlu masyarakat berperan aktif menyukseskan program vaksinasi guna mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
"Kepada semua masyarakat terutama mereka yang masuk kelompok risiko tinggi yaitu lansia, mereka yang punya komorbid, mereka yang usia di atas 45 tahun atau yang banyak berinteraksi dengan orang lain maka diharapkan dapat menyiapkan diri ikut vaksinasi," katanya.
Kendati demikian, kata dia, jika nantinya telah mendapatkan vaksinasi, masyarakat tetap harus menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Tetap pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," katanya.
Ia menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan salah satu cara untuk pencegahan dari risiko penularan COVID-19.
"Kendati demikian, walau sudah vaksinasi, harus tetap menerapkan protokol kesehatan guna memproteksi diri," demikian Yudhi Wibowo.
"Salah satunya dengan mengoptimalkan sistem jemput bola," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat.
Dengan sistem jemput bola, warga lanjut usia yang kesulitan datang ke fasilitas kesehatan akan dijemput oleh aparat desa.
"Lansia sasaran yang kesulitan datang ke fasilitas kesehatan akan dijemput oleh aparat desa untuk diantar ke lokasi fasilitas kesehatan terdekat," katanya.
Baca juga: Pekalongan targetkan vaksinasi COVID-19 jangkau 4.000 lansia
Setelah menjalani vaksinasi, kata dia, warga lanjut usia tersebut akan diantar pulang kembali ke rumah masing-masing.
Selain itu, ada juga pilihan lainnya, yakni petugas kesehatan yang akan mendatangi desa, tempat sasaran lansia tinggal, petugas kesehatan akan dilengkapi dengan sumber daya yang memadai sama seperti saat berada di fasilitas kesehatan.
"Meski demikian, kondisi ini dipilih apabila sangat-sangat diperlukan," katanya.
Dia berharap dengan berbagai strategi yang disiapkan diharapkan akan dapat mempercepat target pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok lansia.
"Hal ini sangat diperlukan guna mempercepat pencapaian target kekebalan kelompok atau herd immunity di wilayah ini dan sebagai upaya mempercepat target cakupan vaksinasi COVID-19," katanya.
Hanung Wikantono mengatakan bahwa kelompok lansia memang menjadi salah satu prioritas utama dalam pelaksanaan program vaksinasi COVID-19.
Guna menyukseskan vaksinasi bagi kelompok lansia, pihaknya mempersiapkan tempat pelayanan yang nyaman, skrining yang menyeluruh terhadap status kesehatan lansia yang akan mendapatkan vaksin, dan pelayanan yang efisien agar mereka tidak perlu menunggu terlalu lama di lokasi vaksinasi.
Baca juga: Dinkes Purbalingga intensifkan program vaksinasi bagi lansia
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo memandang perlu masyarakat berperan aktif menyukseskan program vaksinasi guna mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
"Kepada semua masyarakat terutama mereka yang masuk kelompok risiko tinggi yaitu lansia, mereka yang punya komorbid, mereka yang usia di atas 45 tahun atau yang banyak berinteraksi dengan orang lain maka diharapkan dapat menyiapkan diri ikut vaksinasi," katanya.
Kendati demikian, kata dia, jika nantinya telah mendapatkan vaksinasi, masyarakat tetap harus menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Tetap pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," katanya.
Ia menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan salah satu cara untuk pencegahan dari risiko penularan COVID-19.
"Kendati demikian, walau sudah vaksinasi, harus tetap menerapkan protokol kesehatan guna memproteksi diri," demikian Yudhi Wibowo.