Magelang (ANTARA) - Anggota DPR RI Vita Ervina melakukan safari gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah guna mendukung upaya memerangi stunting (tengkes) atau gagal tumbuh pada balita dan anak-anak.

"Kegiatan ini sebagai upaya untuk menangani dan menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Magelang," katanya pada safari Gemarikan di Aula Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) Kabupaten Magelang, Kamis.

Dalam kegiatan tersebut Vita juga menyerahkan bantuan berupa paket Gemarikan kepada sejumlah ibu-ibu penggerak PKK Kabupaten Magelang.

"Kegiatan safari Gemarikan ini bertujuan untuk menyadarkan kembali masyarakat akan pentingnya mengonsumsi ikan. Apalagi sekarang sedang konsen mengentaskan angka stunting dan mendorong angka konsumsi ikan di Kabupaten Magelang," katanya.

Menurut dia kegiatan safari Gemarikan ini sangat penting karena melihat dari data yang ada, angka konsumsi ikan di Kabupaten Magelang merupakan terendah kedua di Provinsi Jawa Tengah.

Ia berharap seluruh komponen bisa bahu-membahu untuk terus mendorong konsumsi ikan di Kabupaten Magelang.

Baca juga: 66 pokdakan di Temanggung peroleh bantuan benih ikan dari KKP

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Innes Rahmania menjelaskan tingkat konsumsi ikan di Indonesia sudah mencapai 50,40 persen pada tahun 2020. Untuk Indonesia bagian timur, tingkat konsumsi ikannya lebih banyak.

Innes berharap kampanye Gemarikan ini terus dilakukan supaya masyarakat memiliki pemikiran bahwa makan ikan itu memang harus diperbanyak.

Menurut dia kurangnya minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan ini juga dipengaruhi oleh mitos-mitos negatif pada zaman dulu, bahwa kebanyakan makan ikan menyebabkan cacingan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin mengatakan, pihaknya akan terus berupaya secara masif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, termasuk gerakan-gerakan yang bisa dilakukan di rumah tangga terkait dengan ketahanan pangan, sosialisasi menu beragam seimbang dan lainnya.

"Misalnya ibu-ibu bisa membuat aquaphonik, jadi di situ sudah ada lele atau ikan yang dipelihara dari tingkat rumah tangga," katanya.

Ia berharap dengan adanya gerakan-gerakan kecil ini tingkat konsumsi ikan di rumah tangga bisa lebih meningkat.

"Termasuk dalam rangka menangani stunting ini, kami juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi, termasuk kepada kalangan anak muda yang nantinya juga akan menjadi seorang ibu, sehingga persiapan untuk mereka hamil atau reproduksi ini sudah paham, bahwa pemenuhan gizi selama kehamilan juga sangat diperlukan," katanya. 

Baca juga: Paket olahan ikan dibagikan ke 112 kabupaten untuk perangi stunting
Baca juga: Safari Gemarikan harus digiatkan

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024