Kudus (ANTARA) - Sebanyak tiga mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) lolos Program Mahasiswa Magang Bersertifikat (PMMB) di PT Kereta Api Indonesia (KAI) sehingga nantinya mendapatkan sertifikat industri dan uang saku Rp1,54 juta setiap bulan.

"Sebelumnya juga ada mahasiswa UMK yang meraih peringkat pertama nilai uji kompetensi. Magang ini memang berbeda dengan program magang lainnya, karena merupakan program yang sangat bagus, cocok dengan Merdeka Belajar yang sudah dimulai saat ini," kata Rektor UMK Darsono saat menyampaikan sambutan mewakili 16 perguruan tinggi dalam pembukaan gelombang I PMMB di PT KAI secara daring dari Kudus, Senin.

Menurut dia, kegiatan tersebut akan menambah pengalaman mahasiswa yang mungkin tidak didapat di kampus. PMMB juga bentuk kepedulian PT KAI dalam semangat kebangsaan untuk memajukan pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dengan praktik lapangan.

Mahasiswa yang mengikuti program tersebut, dipastikan mendapatkan pengalaman lebih sehingga memiliki tambahan keterampilan.

Ia menyebut pengalaman lapangan atau di luar kampus bisa melengkapi pembelajaran di kampus.

"Saat ini, kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mulai diterapkan. PMMB sebenarnya bisa menjadi modal bagi perguruan tinggi dalam mengembangkan Merdeka Belajar sebagai arus utama pendidikan. Semua perguruan tinggi juga sudah mulai melaksanakan dan terus mematangkan kurikulum MBKM," ungkapnya.

Baca juga: Universitas Muria Kudus sediakan ratusan komputer dukung kuliah daring

Ia mengatakan UMK salah satu perguruan tinggi yang mengikuti PMMB, termasuk di PT KAI, sejak 2019. Bahkan, pada "batch" I 2020, mahasiswa paling banyak yang ikut PMMB di PT KAI dari UMK berjumlah 12 orang. Mereka ada yang mendapatkan nilai uji kompetensi terbaik.

Dia menyampaikan terima kasih kepada PT KAI dalam program tersebut.

Ia juga mengajak seluruh rektor dan peserta PMMB bersama-sama melakukan perbaikan dan bersemangat mendukung PMMB.

Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan PT KAI Handy Purnama mengatakan tantangan menarik bagi peserta PMMB yakni menjual gagasan, baik ke staf, atasan, maupun pemangku kepentingan di PT KAI karena saat ini butuh banyak inovasi menjalankan usaha.

Peserta PMMB juga harus belajar banyak tentang komunikasi dan organisasi di PT KAI. 

Pihaknya akan mengasah pengalaman peserta yang mungkin tidak didapatkan di kampus.

Ia mengingatkan mereka untuk memanfaatkan kesempatan mengikuti PMMB di PT KAI secara optimal, sebagai bekal memasuki dunia kerja usai lulus.

Melalui magang selama enam bulan, katanya, mereka akan mendapatkan banyak hal tentang bagaimana bisnis dijalankan.

Baca juga: Universitas Muria Kudus ciptakan alat penunjang produktivitas pengrajin mainan tradisional
Baca juga: Universitas Muria Kudus buat pelindung wajah corona untuk dibagikan ke tenaga medis
Baca juga: 19 proposal PKM Universitas Muria Kudus lolos pendanaan Dikti

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024