Kudus (ANTARA) - Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah, menyediakan ratusan komputer untuk mendukung kuliah daring mahasiswa yang di rumahnya kesulitan mendapatkan jaringan internet secara berkualitas.

"Mahasiswa yang di tempat tinggalnya terkendala sinyal internet untuk mengikuti kuliah daring, silakan ke kampus karena tersedia ratusan perangkat komputer yang bisa dimanfaatkan," kata Rektor UMK Suparnyo didampingi Wakil Ketua Tim Promosi UMK Masruki Kabib saat menggelar diskusi kelompok terpumpun dengan media massa di ruang VIP Rektorat UMK Kudus di Kudus, Senin.

Ia mengingatkan mahasiswa ketika datang ke kampus untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Baca juga: UMS rencanakan kuliah tatap muka mulai akhir Oktober

Sekitar 800-an perangkat komputer yang disediakan di anjungan serta perpustakaan. Perangkat komputer itu sudah terhubung dengan jaringan internet yang bisa mendukung perkuliahan secara daring.

UMK juga memberikan subsidi kuota terhadap mahasiswa sebesar Rp500 ribu yang bisa digunakan untuk membeli kuota internet agar tidak tertinggal kuliah daring.

UMK dalam menghadapi masa pademi COVID-19 telah menyiapkan konsep e-learning, yang memiliki sistem informasi sejak 10 tahun lalu yang dinamai dengan aplikasi Sinau Temenanan (Sunan). Aplikasi Sunan telah digunakan mahasiswa UMK sejak 2010 dengan porsi yang masih kecil karena hanya 30 persen.

"Jika dahulu tatap muka memiliki porsi maksimal 75 persen, di masa pandemi telah dikurangi porsinya. Pembelajaran melalui daring sekarang memiliki porsi sebanyak 70 persen sedangkan tatap muka dan tatap maya maksimal 30 persen," ujarnya.

Peladen aplikasi Sunan memiliki kapasitas dan bandwidth yang besar, sehingga mampu memfasilitasi kurang lebih 11.000 mahasiswa aktif dalam perkuliahan, sedangkan dosen secara sistemik juga telah memiliki jadwal perkuliahan yang diatur oleh sistem Sunan.

"UMK juga memiliki e-library sejak 2012. Dan sudah terkoneksi dengan e-book dan e-journal yang bisa diakses oleh mahasiswa tanpa bayar. Berbagai kemudahan dan fasilitas yang diberikan UMK terhadap mahasiswa, diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa UMK," ujarnya.

UMK juga memiliki kisaran 80 platform digital baik berupa website maupun media sosial di lingkungan UMK dengan harapan informasi yang ingin disampaikan dari UMK kepada mahasiswa bisa tersampaikan dengan baik.

Dari target yang ditetapkan kurang lebih 3.000 calon mahasiswa, sampai ditutup pendaftaran pada 5 Oktober 2020 sudah ada 3.185 pendaftar secara luar jaringan (luring) dan 3.000 lebih mendaftar secara daring.

Baca juga: UMS perkirakan kuliah tatap muka mulai November

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024