Purwokerto (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto siap menghadapi tantangan pengelolaan jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek), kata Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Purwokerto Agus Widiyanto.

"Hal ini sesuai dengan komitmen jajaran Direksi BPJAMSOSTEK periode 2021-2026 yang dilantik oleh Bapak Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Februari 2021," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Ia mengakui BPJS Ketenagakerjaan khususnya BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto yang membawahi Cabang Purbalingga dan Cabang Banjarnegara ke depan memiliki tantangan besar dalam pengelolaan jaminan sosial ketenagakerjaan seiring dengan terus bertambahnya jumlah peserta, baik dari kalangan pekerja sektor formal maupun informal.

Bahkan, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas sudah menetapkan perlindungan tenaga kerja non-aparatur sipil negara (ASN) dipercayakan kepada BPJAMSOSTEK.

Menurut dia, penetapan tersebut berdasarkan Peraturan Bupati Banyumas Nomor 68 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

"Oleh karena itu, kami harus siap untuk menghadapi tantangan implementasi jaminan sosial ketenagakerjaan," kata Agus.

Sementara dalam siaran pers Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar-Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo menyampaikan dirinya beserta jajaran direksi siap melaksanakan amanah Presiden, dengan menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, dengan tata kelola yang baik, dan tetap mengedepankan inovasi untuk menghadapi tantangan implementasi jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Secara umum dan berdasarkan ISSA (Asosiasi Jaminan Sosial Sedunia), ada empat tantangan utama yang siap kami hadapi ke depan, yang pertama yaitu perlindungan bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia, kemudian perlindungan pada pasar tenaga kerja di era industry 4.0, peningkatan manfaat, kemudahan serta kecepatan layanan, dan selanjutnya peningkatan IT Agility," kata Anggoro.

Ia mengatakan untuk merespons tantangan tersebut, Direksi BPJAMSOSTEK akan menjalankan lima program prioritas, yaitu kemudahan daftar dan bayar iuran BPJAMSOSTEK, implementasi pelaksanaan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), utilisasi aplikasi digital yang akan dinamakan J-Mo (Jamsostek Mobile), penguatan infrastruktur (IT, SDM dan cost competitiveness), serta peningkatan kualitas dan integrasi data.

Dari sisi kepesertaan, kata dia, pihaknya akan fokus memberikan dan memastikan kemudahan pendaftaran dan pembayaran bagi peserta. 

"Kedua, fokus utama tahun ini adalah implementasi program baru, yakni JKP. Dari sisi layanan, kami akan rebranding layanan mobile dan mengembangkan layanan fully digital yang memanfaatkan teknologi biometric. Kami juga sangat concern dengan data dan kolaborasi. Dalam hal ini, kami akan meningkatkan kualitas data dan membuka ruang untuk integrasi dengan program JKN," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024