Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebut para petani perlu mendapat edukasi mengenai manfaat penerapan sistem resi gudang (SRG) guna meningkatkan perekonomian serta ketersediaan stok pangan.

"Resi gudang inikan banyak manfaat nih, memang kita mesti mengedukasi kawan-kawan petani untuk mau masuk ke sistem ini. Itu perlu edukasi," kata Ganjar Pranowo usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Resi Gudang (SRG) Wilayah Jawa Tengah di Semarang, Selasa.

Menurut Ganjar, edukasi sistem resi gudang ini diperlukan dan akan membutuhkan waktu lama sehingga pihaknya mendorong kepada pemerintah daerah dan dinas terkait agar melakukan penyuluhan terutama menjelang masa panen raya.

Baca juga: Pengoperasian resi gudang di Kudus tunggu petunjuk Bappebti

"Nah inikan mau panen raya di mana-mana, biasanya kalau supply banyak harga akan turun. Ketika harga turun ini lah sebenarnya sistem resi gudang ini menjadi penting, cuma meyakinkan masyarakat untuk pindah ke sini itukan butuh waktu, nah sekarang contoh-contoh baik diberikan," ujar Ganjar Pranowo.

Orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan contoh baik mengenai sistem resi gudang yang bisa diberikan kepada para petani di tiga kabupaten yakni Wonogiri, Grobogan dan Kebumen.

Jika pemahaman tentang sistem resi gudang ini bisa ditanamkan, lanjut Ganjar, maka akan berdampak baik pada stok pangan.

"Maka rakor hari ini akan kita jadikan satu pembelajaran bersama untuk kabupaten lain juga mengikuti dan komoditasnya nanti bisa beragam, hari ini memang juaranya masih beras, nanti beliau Pak Wamen akan ke Brebes, nanti bawang merah nih mau didorong, tadi kita bicara juga apakah mungkin Grobogan kedelai begitu ya, dan sebenarnya banyak produk lain yang bisa," kata Ganjar.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga yang menghadiri rakor menegaskan pihaknya mendukung pengembangan sistem resi gudang di Jateng terutama dalam hal fasilitasi dari segi pembiayaan hingga pengelolaan.

Soal pembiayaan, kata Jerry, pihaknya telah mengajak kerja sama pada bank BUMN dan keberlanjutannya bisa langsung ditindaklanjuti oleh kepala daerah masing-masing, sedangkan pengelolaannya bisa melibatkan pihak swasta.

"Kita bisa kerja sama dengan swasta sebetulnya, kita pemerintah selama ini sudah memberikan support dengan baik, tapi tidak tertutup kemungkinan swasta bisa dilibatkan dalam hal pengelolaan, mencari manajer atau pengelola gudang sehingga bisa dipastikan pengelolaannnya profesional," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Kudus diharap gandeng Bank Jateng optimalkan resi gudang
Baca juga: Kudus Usulkan Gula Merah Masuk Resi Gudang

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024