Temanggung (ANTARA) - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Semarang melakukan pengabdian masyarakat dalam program pengembangan desa sehat 2021 di Desa Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Direktur Poltekes Kemenkes Semarang Marsum di Temanggung, Senin, mengatakan pengabdian masyarakat yang berlangsung sekitar delapan bulan ini melibatkan sekitar 15 dosen dan mahasiswa.
Pengabdian masyarakat yang dibuka Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo bertema pemberdayaan masyarakat dalam pendampingan gizi ibu hamil menuju batita bebas karies dan stunting melalui pendekatan kader usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM) di Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang.
Marsum mengatakan dalam kegiatan tersebut akan ada pelatihan bagi kader agar bisa memahami dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu dalam rangka mencegah karies gigi dan memberikan pengetahuan bagaimana supaya ibu hamil tetap sehat dan nanti bayinya ketika lahir tidak stunting.
"Ketika punya anak stunting diharapkan untuk bisa diberi perhatian supaya paling tidak ada peningkatan dari bayi stunting tersebut," katanya.
Baca juga: Bupati Temanggung ajak warga jalani vaksinasi COVID-19 tanpa takut
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo menyambut baik program dari Politekes Kemenkes Semarang ini untuk menyukseskan program kesehatan di Kabupaten Temanggung, apalagi terkait dengan stunting, karena stunting masih menjadi pekerjaan rumah Pemkab Temanggung, khususnya di Kecamatan Gemawang ini.
Menurut dia, Kecamatan Gemawang paling banyak stuntingnya maka hasil komunikasi Politekes Kemenkes Semarang dengan Dinkes Temanggung kegiatan ini diarahkan di Gemawang.
"Semoga melalui kegiatan ini nanti bisa membebaskan Gemawang dari stunting," katanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Khabib Mualim mengatakan Gemawang dipilih sebagai lokasi pengabdian karena angka stunting di Kecamatan Gemawang paling tinggi di Kabupaten Temanggung.
Ia menyebutkan angka stunting di Temanggung mencapai 7.143 anak, sebanyak 384 anak ada di Kecamatan Gemawang.
Direktur Poltekes Kemenkes Semarang Marsum di Temanggung, Senin, mengatakan pengabdian masyarakat yang berlangsung sekitar delapan bulan ini melibatkan sekitar 15 dosen dan mahasiswa.
Pengabdian masyarakat yang dibuka Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo bertema pemberdayaan masyarakat dalam pendampingan gizi ibu hamil menuju batita bebas karies dan stunting melalui pendekatan kader usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM) di Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang.
Marsum mengatakan dalam kegiatan tersebut akan ada pelatihan bagi kader agar bisa memahami dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu dalam rangka mencegah karies gigi dan memberikan pengetahuan bagaimana supaya ibu hamil tetap sehat dan nanti bayinya ketika lahir tidak stunting.
"Ketika punya anak stunting diharapkan untuk bisa diberi perhatian supaya paling tidak ada peningkatan dari bayi stunting tersebut," katanya.
Baca juga: Bupati Temanggung ajak warga jalani vaksinasi COVID-19 tanpa takut
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo menyambut baik program dari Politekes Kemenkes Semarang ini untuk menyukseskan program kesehatan di Kabupaten Temanggung, apalagi terkait dengan stunting, karena stunting masih menjadi pekerjaan rumah Pemkab Temanggung, khususnya di Kecamatan Gemawang ini.
Menurut dia, Kecamatan Gemawang paling banyak stuntingnya maka hasil komunikasi Politekes Kemenkes Semarang dengan Dinkes Temanggung kegiatan ini diarahkan di Gemawang.
"Semoga melalui kegiatan ini nanti bisa membebaskan Gemawang dari stunting," katanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Khabib Mualim mengatakan Gemawang dipilih sebagai lokasi pengabdian karena angka stunting di Kecamatan Gemawang paling tinggi di Kabupaten Temanggung.
Ia menyebutkan angka stunting di Temanggung mencapai 7.143 anak, sebanyak 384 anak ada di Kecamatan Gemawang.