Kudus (ANTARA) - Anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menjamin distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berjalan lancar dan sesuai alokasi yang diterima kabupaten setempat.

"Tahun ini, kami akan mendistribusikan pupuk urea sebanyak 12 ribu ton yang akan diserahterimakan hingga Desember 2021," ujar Direktur Keuangan dan Umum PT Pusri Saifullah Lasindrang ditemui usai penyerahan bantuan kebutuhan pokok untuk korban banjir di Kudus, Jumat.

Terkait petani yang terdampak banjir, kata dia, alokasinya memang sesuai penetapan dari pemerintah pusat melalui APBN yang mendapat persetujuan DPR, sedangkan PT Pusri sekadar menyalurkan alokasi yang ada kepada petani.

Menurut dia, stok pupuk masih cukup karena baru memasuki Februari, sehingga alokasinya masih bisa memenuhi kebutuhan petani karena belum banyak yang tersalurkan ke petani.

Petani dalam menebus pupuk bersubsidi di kios pupuk juga harus menggunakan Kartu Tani yang di dalamnya memuat soal alokasi yang diterima masing-masing petani selama musim tanam 2021.

Kalaupun ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi seperti pengalaman November 2020, kata dia, merupakan kebijakan pemerintah pusat yang melihat ada daerah yang kelebihan pasokan, kemudian diberikan kepada daerah yang masih membutuhkan.

Baca juga: APTRI desak pemerintah tingkatkan pengawasan pupuk bersubsidi

Terkait pupuk urea bersubsidi yang dijual paket, kata dia, sudah dibuatkan surat edaran bahwa dilarang menjual pupuk subsidi maupun nonsubsidi secara paket. 

"Berbeda ketika memang petaninya tidak mendapatkan jatah atau alokasinya sudah habis, tentunya bisa membeli yang nonsubsidi," ujarnya.

Jika ada laporan dan terbukti menjualnya secara paket, PT Pusri akan memberikan teguran kepada distributor dan pengecernya.

Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo mengakui alokasi urea yang diterima daerah itu memang belum sesuai pengajuan, akan tetapi diharapkan tidak ada kelangkaan.

"Bagi petani yang tidak mendapatkan alokasi atau alokasinya sudah ditebus semua, maka bisa membeli yang nonsubsidi," ujarnya.

Ia juga berharap, pengawasannya diperketat agar tidak terjadi penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menjualnya menjadi pupuk nonsubsidi.

Baca juga: Penyaluran pupuk Petrokimia Gresik di Solo lebihi target
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Petani, Boyolali Ajukan Tambahan Kuota Pupuk

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024