Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan Grand Batang City Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, siap menerima investor yang masuk pada tahun ini seiring dengan pembangunan infrastruktur yang akan segera rampung.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, disebutkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar di KIT Batang diperkirakan selesai sesuai dengan rencana pada bulan Mei 2021.
"Kami bekerja sama dan menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Bupati Batang Bapak Wihaji. Dukungan beliau bukan main besarnya. Kami yakin investor yang ke sini (Batang) akan merasa nyaman dan aman atas investasinya," kata Bahlil.
BKPM terus melakukan pengawalan atas proses pembangunan kawasan industri seluas 4.300 hektare tersebut. Terbagi menjadi tiga fase, pembangunan di fase I seluas 450 hektare memang ditargetkan akan selesai tahun 2021 ini.
Bahlil juga mengungkapkan saat ini telah ada tiga perusahaan besar yang akan masuk di Grand Batang City mengisi 170 hektare lahan yang telah disiapkan, yaitu LG Energy Solution, KCC Glass, dan Wavin.
Total investasi LG dengan konsorsium BUMN sebesar Rp142 triliun yang bergerak di industri baterai listrik terintegrasi. Smelter nikel berlokasi di Maluku Utara, sedangkan di KIT Batang akan menjadi tempat untuk recycle, cathode, dan precursor.
LG akan berinvestasi dalam bentuk konsorsium bersama dengan Indonesian Battery Holding yang merupakan gabungan dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), PLN, Pertamina, dan Antam.
"Ada juga pabrik kaca otomotif yang nilai investasinya Rp3-4 triliun. Selain itu juga ada dari Amerika, pabrik Alpan Lighting LED, dan Wavin pipa dari Belanda. Ada beberapa lah, saya sampaikan yang pasti-pasti aja dulu," ungkapnya.
KIT Batang di Jawa Tengah merupakan lokasi khusus yang disiapkan oleh pemerintah Indonesia untuk para investor, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor bila berlokasi di KIT Batang, di antaranya biaya sewa lahan yang gratis selama lima tahun pertama.
Tidak hanya biaya lahan, biaya pengurusan izin investasi juga akan lebih murah. Pasalnya, Bahlil menjanjikan pengurusan izin operasional maupun izin terkait usaha lainnya, baik di tingkat pusat dan daerah, akan dibantu oleh BKPM.
Keunggulan lain dari KIT Batang adalah lokasinya yang sangat strategis karena terletak hanya satu jam dari Kota Semarang serta berjarak 400 meter dari pintu tol terdekat. Selain itu adanya fasilitas jalur kereta api dan pelabuhan yang akan dibangun menjadikan konektivitas kawasan ini semakin kompetitif.
Baca juga: Batang siapkan 20 hektare ruang usaha UMKM di kawasan industri
Baca juga: Tiga perusahaan besar investasi di KIT Batang
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, disebutkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar di KIT Batang diperkirakan selesai sesuai dengan rencana pada bulan Mei 2021.
"Kami bekerja sama dan menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Bupati Batang Bapak Wihaji. Dukungan beliau bukan main besarnya. Kami yakin investor yang ke sini (Batang) akan merasa nyaman dan aman atas investasinya," kata Bahlil.
BKPM terus melakukan pengawalan atas proses pembangunan kawasan industri seluas 4.300 hektare tersebut. Terbagi menjadi tiga fase, pembangunan di fase I seluas 450 hektare memang ditargetkan akan selesai tahun 2021 ini.
Bahlil juga mengungkapkan saat ini telah ada tiga perusahaan besar yang akan masuk di Grand Batang City mengisi 170 hektare lahan yang telah disiapkan, yaitu LG Energy Solution, KCC Glass, dan Wavin.
Total investasi LG dengan konsorsium BUMN sebesar Rp142 triliun yang bergerak di industri baterai listrik terintegrasi. Smelter nikel berlokasi di Maluku Utara, sedangkan di KIT Batang akan menjadi tempat untuk recycle, cathode, dan precursor.
LG akan berinvestasi dalam bentuk konsorsium bersama dengan Indonesian Battery Holding yang merupakan gabungan dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), PLN, Pertamina, dan Antam.
"Ada juga pabrik kaca otomotif yang nilai investasinya Rp3-4 triliun. Selain itu juga ada dari Amerika, pabrik Alpan Lighting LED, dan Wavin pipa dari Belanda. Ada beberapa lah, saya sampaikan yang pasti-pasti aja dulu," ungkapnya.
KIT Batang di Jawa Tengah merupakan lokasi khusus yang disiapkan oleh pemerintah Indonesia untuk para investor, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor bila berlokasi di KIT Batang, di antaranya biaya sewa lahan yang gratis selama lima tahun pertama.
Tidak hanya biaya lahan, biaya pengurusan izin investasi juga akan lebih murah. Pasalnya, Bahlil menjanjikan pengurusan izin operasional maupun izin terkait usaha lainnya, baik di tingkat pusat dan daerah, akan dibantu oleh BKPM.
Keunggulan lain dari KIT Batang adalah lokasinya yang sangat strategis karena terletak hanya satu jam dari Kota Semarang serta berjarak 400 meter dari pintu tol terdekat. Selain itu adanya fasilitas jalur kereta api dan pelabuhan yang akan dibangun menjadikan konektivitas kawasan ini semakin kompetitif.
Baca juga: Batang siapkan 20 hektare ruang usaha UMKM di kawasan industri
Baca juga: Tiga perusahaan besar investasi di KIT Batang