Batang (ANTARA) - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, bersama Komando Distrik Militer 0736/Batang dan Dinas Kesehatan terus mengintensifkan pelacakan terhadap warga yang berpotensi tertular COVID-19 sebagai upaya menekan laju penyebaran COCID-19.
Kepala Polres Batang AKBP Edwin Louis Sengka di Batang, Sabtu mengatakan bahwa pihaknya siap mengoptimalkan peran bhabinkamtibmas dan babinsa di setiap desa agar penyebaran COVID-19 dapat ditekan.
"Kami terus mengingatkan kepada warga agar selalu mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai COVID-19," katanya.
Demikian pula, kata dia, jajaran polres juga telah siap mendapat vaksinasi yang rencananya dilaksanakan pada 22 Februari 2021.
"Kami sudah menyiapkan, baik tempat klinik maupun di rumah sakit. Vaksinasi pada petugas ini juga untuk mendukung program penurunan penyebaran COVID-19. Sebanyak 500 personel dan PNS yang siap untuk divaksin," katanya.
Baca juga: Jawa Tengah bakal beli GeNose untuk tingkatkan pelacakan COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Batang Muchlasin mengatakan pihaknya sampai saat ini masih melakukan pendataan pejabat publik dan petugas pelayanan publik yang akan memperoleh suntikan vaksin.
Data penerima vaksin, kata dia, ada sekitar 23.900 orang yang dipetakan untuk polres, kodim, organisasi perangkat daerah (OPD) dan kecamatan.
"Khusus vaksinasi di kodim dan polres tidak masalah karena sudah mempunyai klinik sendiri. Akan tetapi untuk OPD dan pegawai kecamatan masih dirundingkan apakah di RSUD Batang, RSUD Limpung, RS QIM dan puskesmas," katanya.
Ia mengatakan bagi para jurnalis akan diikutkan bersamaan vaksinasi yang diberikan kepada petugas pelayanan publik.
"Nanti diatur wartawan bisa digabung dengan petugas pelayanan publik atau diskominfo. Kami sedang menunggu data dan jumlah wartawan yang akan divaksin dari diskominfo," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi minta pelacakan kasus COVID-19 lebih agresif
Kepala Polres Batang AKBP Edwin Louis Sengka di Batang, Sabtu mengatakan bahwa pihaknya siap mengoptimalkan peran bhabinkamtibmas dan babinsa di setiap desa agar penyebaran COVID-19 dapat ditekan.
"Kami terus mengingatkan kepada warga agar selalu mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai COVID-19," katanya.
Demikian pula, kata dia, jajaran polres juga telah siap mendapat vaksinasi yang rencananya dilaksanakan pada 22 Februari 2021.
"Kami sudah menyiapkan, baik tempat klinik maupun di rumah sakit. Vaksinasi pada petugas ini juga untuk mendukung program penurunan penyebaran COVID-19. Sebanyak 500 personel dan PNS yang siap untuk divaksin," katanya.
Baca juga: Jawa Tengah bakal beli GeNose untuk tingkatkan pelacakan COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Batang Muchlasin mengatakan pihaknya sampai saat ini masih melakukan pendataan pejabat publik dan petugas pelayanan publik yang akan memperoleh suntikan vaksin.
Data penerima vaksin, kata dia, ada sekitar 23.900 orang yang dipetakan untuk polres, kodim, organisasi perangkat daerah (OPD) dan kecamatan.
"Khusus vaksinasi di kodim dan polres tidak masalah karena sudah mempunyai klinik sendiri. Akan tetapi untuk OPD dan pegawai kecamatan masih dirundingkan apakah di RSUD Batang, RSUD Limpung, RS QIM dan puskesmas," katanya.
Ia mengatakan bagi para jurnalis akan diikutkan bersamaan vaksinasi yang diberikan kepada petugas pelayanan publik.
"Nanti diatur wartawan bisa digabung dengan petugas pelayanan publik atau diskominfo. Kami sedang menunggu data dan jumlah wartawan yang akan divaksin dari diskominfo," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi minta pelacakan kasus COVID-19 lebih agresif