Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mengaudit kerugian Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha sebelum direktur baru menjalankan tugas untuk mengelola usaha milik daerah itu.

"Saya minta sebelum direktur baru menjalankan tugasnya, Perumda Aneka Usaha harus diaudit inspektorat dulu. Audit ini untuk mempermudah mengukur kinerja direktur baru dalam mengelola Perumda Aneka Usaha dari nol," kata Bupati Batang Wihaji saat melantik Direktur Perumda Aneka Usaha Adi Pranoto di Batang, Jumat.

Ia minta pada Direktur Perumda Aneka Usaha juga mengecek audit dan melihat mana yang harus dirasionalisasi keuangannya serta struktur organisasinya, bahkan jika perlu minimalkan jumlah jabatan untuk mengurangi pengeluaran gaji.

Baca juga: Pengusutan kasus penyimpangan dana desa di Kudus tunggu audit BPK

Selain itu, kata dia, perumda juga harus bisa melakukan ekspansi usaha dan eksplorasi potensi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) karena Perumda Aneka Usaha sebagai konsorsium memiliki saham 10 persen.

"Jangka panjang KIT Batang miliki potensi yang luar biasa sehingga perlu adanya kreatif dan inovatif Perumda Aneka Usaha untuk bisa ikut andil dan mampu memberikan berkontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.

Ketua DPPD Kabupaten Batang Maulana Yusup berharap pada direktur yang baru dapat mengembangkan perumda yang lebih baik dan maju.

"Perumda Aneka usaha harus mempersipakn diri dan betul–betul matang, serta segala potensi usaha harus diambil sesuai dengan regulasi," katanya.

Ia mengatakan direktur baru harus memiliki konsep untuk pembemahan Perumda Aneka usaha yang sekarang sedang mengalami kerugian.

"Direktur baru harus melihat dan bercermin atas kasus sebelumnya agar kerugian tidak terulang lagi dan sistem manajemen juga harus diperbaiki dengan konsep baru yang lebih efektif, efiaien, dan menguntungkan," katanya.

Baca juga: Pertamina RU IV Cilacap gelar Audit Supreme
Baca juga: Ganjar: Audit internal BUMN/BUMD bisa cegah korupsi

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024