Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membangun stasiun pompa atau kolam retensi di delapan titik sebagai upaya mengoptimalkan penanganan banjir di wilayah itu.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan Khaerudin di Pekalongan, Senin, mengatakan pembangunan kolam retensi ini bertujuan untuk menangani permasalahan genangan air yang ada di titik rawan banjir agar lebih maksimal.

"Pada kegiatan 2021, kami ada beberapa program perencanaan yang sudah disusun berdasarkan kondisi permasalahan pada tahun sebelumnya seperti drainase, penanganan banjir, dan penataan irigasi yang ada di beberapa titik," katanya.

Menurut dia, sebanyak delapan stasiun pompa tersebut antara lain dibangun di wilayah Kramatsari atau di Jalan Angkatan 66 yang saat ini selalu banyak genangan air karena pompa air belum bisa berfungsi optimal.

Baca juga: Anggaran Rp3 miliar disiapkan Pemkot Pekalongan untuk tangani banjir

Selain itu, pemkot juga telah menganggarkan Rp1,5 miliar pada 2021 untuk penambahan pompa permanen yang dibangun di sebelah selatan pompa existing dengan membebaskan tanah seluas 200 meter persegi untuk menjadi kolam retensi.

Ia menjelaskan penambahan stasiun pompa ini sebagai langkah agar saluran drainase yang dari wilayah Kramatsari dan sekitarnya bisa diarahkan masuk ke kolam retensi sebelum dipompa oleh pompa permanen.

Titik penambahan pompa selanjutnya, kata Khaerudin, berada di Jalan Manunggal 2 Kelurahan Padukuhan Kraton dengan anggaran sebesar Rp170 juta serta penambahan pompa permanen, rumah pompa, dan rumah jaga Rp500 juta.

Kemudian, di wilayah Kelurahan Panjang Baru akan dibangun rumah pompa baru yang cukup besar dengan luasan tanah 729 meter persegi.

"Untuk pembangunan rumah pompa baru di sisi utara Kelurahan Panjang Baru ini, kami anggarkan sebesar Rp2 miliar," katanya.

Baca juga: Korpri Pekalongan bagikan paket sembako kepada korban banjir
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024