Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali meresmikan jalan tembus yang menyambung keluar Tol Semarang-Solo langsung ke dalam kota, di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis.
Pada acara peresmian jalan tembus dari pintu keluar tol langsung menyambung menuju ke dalam Kota Boyolali tersebut dilakukan oleh Bupati Boyolali Seno Samodro didampingi Direktur Utama PT Transmarga Jateng (TMJ) Dwi Winarsa, di kawasan Bundaran Solidaritas Alun-alun Lor Kecamatan Mojosongo, Boyolali.
Menurut Bupati Seno, proyek jalan tembus yang baru dioperasikan dengan panjang sekitar 1,6 kilometer konstruksi cor beton tersebut diberi nama Jalan Diponegoro Boyolali, menghabiskan anggaran sekitar Rp21 miliar.
Baca juga: Ganjar minta sosialisasi gencar tol Semarang-Demak untuk atasi kendala
Masyarakat pengguna Tol Semarang-Solo yang keluar di Gerbang Tol Boyolali kini semakin dipermudah aksesnya. Pengguna jalan tol yang keluar di wilayah Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo ini, kini tidak perlu memutar jalan usai keluar dari pintu Tol Boyolali untuk menuju ke Boyolali Kota.
"Masyarakat pengguna jalan tol sekarang lebih mudah dengan adanya jalan baru sepanjang 1,6 kilometer itu. Pengguna jalan dari Gerbang Tol Boyolali bisa langsung tembus ke jalan lingkar utara Boyolali," kata Bupati Seno.
Bupati Seno berharap dengan beroperasinya Jalan Diponegoro di Boyolali dapat bermanfaat. Jalan ini, semoga bermanfaat bagi masyarakat. Pada acara peresmian Jalan Diponegoro di Boyolali dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Direktur Utama PT Transmarga Jateng (TMJ) Dwi Winarsa mengatakan pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dalam membangun jalan tembus keluar Tol Semarang-Solo, di Boyolali.
Dwi Winarsa mengungkapkan dengan beroperasinya jalan yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp21 miliar tersebut mampu mendukung TMJ dalam menyediakan akses sarana infrastruktur pendukung jalan bebas hambatan ini.
Sebagai informasi biaya pembangunan jalan tembus tersebut anggaran pengadaan tanah oleh Pemkab Boyolali senilai Rp3,8 miliar.
"Dari sisi TMJ juga terbantu, karena yang keluar dari (exit tol) Boyolali bisa langsung mengakses ke dalam kota Boyolali secara langsung," katanya.
Pembangunan jalan dengan cor beton ketebalan jalan sekitar kurang lebih 30 sentimeter, Jalan Diponegoro juga dilengkapi dengan lampu penerangan jalan yang memadai.
Bupati Seno Samodro usai meresmikan kemudian bersama rombongan berkesempatan mencoba dan melintasi jalan dengan konstruksi beton tersebut.
Baca juga: Semen Gresik pasok kebutuhan semen Tol Semarang-Demak
Pada acara peresmian jalan tembus dari pintu keluar tol langsung menyambung menuju ke dalam Kota Boyolali tersebut dilakukan oleh Bupati Boyolali Seno Samodro didampingi Direktur Utama PT Transmarga Jateng (TMJ) Dwi Winarsa, di kawasan Bundaran Solidaritas Alun-alun Lor Kecamatan Mojosongo, Boyolali.
Menurut Bupati Seno, proyek jalan tembus yang baru dioperasikan dengan panjang sekitar 1,6 kilometer konstruksi cor beton tersebut diberi nama Jalan Diponegoro Boyolali, menghabiskan anggaran sekitar Rp21 miliar.
Baca juga: Ganjar minta sosialisasi gencar tol Semarang-Demak untuk atasi kendala
Masyarakat pengguna Tol Semarang-Solo yang keluar di Gerbang Tol Boyolali kini semakin dipermudah aksesnya. Pengguna jalan tol yang keluar di wilayah Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo ini, kini tidak perlu memutar jalan usai keluar dari pintu Tol Boyolali untuk menuju ke Boyolali Kota.
"Masyarakat pengguna jalan tol sekarang lebih mudah dengan adanya jalan baru sepanjang 1,6 kilometer itu. Pengguna jalan dari Gerbang Tol Boyolali bisa langsung tembus ke jalan lingkar utara Boyolali," kata Bupati Seno.
Bupati Seno berharap dengan beroperasinya Jalan Diponegoro di Boyolali dapat bermanfaat. Jalan ini, semoga bermanfaat bagi masyarakat. Pada acara peresmian Jalan Diponegoro di Boyolali dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Direktur Utama PT Transmarga Jateng (TMJ) Dwi Winarsa mengatakan pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dalam membangun jalan tembus keluar Tol Semarang-Solo, di Boyolali.
Dwi Winarsa mengungkapkan dengan beroperasinya jalan yang menelan biaya pembangunan sebesar Rp21 miliar tersebut mampu mendukung TMJ dalam menyediakan akses sarana infrastruktur pendukung jalan bebas hambatan ini.
Sebagai informasi biaya pembangunan jalan tembus tersebut anggaran pengadaan tanah oleh Pemkab Boyolali senilai Rp3,8 miliar.
"Dari sisi TMJ juga terbantu, karena yang keluar dari (exit tol) Boyolali bisa langsung mengakses ke dalam kota Boyolali secara langsung," katanya.
Pembangunan jalan dengan cor beton ketebalan jalan sekitar kurang lebih 30 sentimeter, Jalan Diponegoro juga dilengkapi dengan lampu penerangan jalan yang memadai.
Bupati Seno Samodro usai meresmikan kemudian bersama rombongan berkesempatan mencoba dan melintasi jalan dengan konstruksi beton tersebut.
Baca juga: Semen Gresik pasok kebutuhan semen Tol Semarang-Demak