Purwokerto (ANTARA) - Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin mengingatkan perlunya memanfaatkan energi terbarukan untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.

"Manfaatkan energi terbarukan untuk tingkatkan produksi pertanian guna efisiensi dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut mengatakan energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian antara lain tenaga surya, angin, biogas, energi mikro hidro dan briket biomassa yang tersedia di wilayah perdesaan.

Baca juga: Peneliti sebut anak muda berperan strategis kembangkan energi terbarukan

"Sumber energi ini yang dapat membantu meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani. Contoh, limbah di pabrik gula bisa digunakan untuk menghasilkan energi panas tambahan. Sementara limbah basah seperti kotoran ternak, buah, dan kulit tanaman yang tidak terpakai atau bubur dari sisa produksi bisa digunakan untuk produksi biogas," katanya.

Dosen Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Unsoed itu juga mengatakan pemanfaatan energi terbarukan dapat dilakukan mulai dari awal pengolahan sebelum panen hingga limbah pertanian.

"Pertanian dimulai dari pengolahan tanah hingga hasilnya bisa hadir di meja makan, bahkan sekarang arah pemanfaatan sampai ke pengolahan limbahnya," katanya.
Dia mencontohkan saat pengolahan hingga panen bisa menggunakan B30 dan turunannya. Selain itu, pemanfaatan energi angin dan surya juga dapat dikembangkan untuk pengairan.

Sementara pascapanen, kata dia, pengeringan hasil pertanian dapat dilakukan menggunakan teknologi pengering surya terkendali.

"Dengan demikian kadar air akhir produk dapat diperoleh sesuai target. Sistem pendingin berbasis surya dan panas bumi juga dapat dimanfaatkan untuk sayuran dan buah di lokasi sentra produksi," katanya.

Sementara saat pengolahan pangan, kata dia, prosesnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan listrik yang dihasilkan dari energi terbarukan.
"Sementara untuk proses pengolahan limbah dapat diolah menjadi bioenergi, dan pada akhirnya dapat digunakan untuk peningkatan efisiensi proses pengolahan pangan," katanya.

Dia mengatakan untuk mendukung upaya tersebut maka sosialisasi dan promosi secara masif tentang potensi dan pemanfaatan energi terbarukan di bidang pertanian harus terus diintensifkan.

Sosialisasi tersebut, kata dia, dapat berupa pengembangan dan perluasan jangkauan media informasi mengenai energi terbarukan hingga penyuluhan kepada para petani.

Menurut dia sosialisasi sangat penting dilakukan untuk mendukung pengembangan dan penerapan energi terbarukan secara keseluruhan pada tahun 2021 ini.
"Dengan demikian, topik energi terbarukan akan menjadi topik yang makin familiar di tengah masyarakat," katanya.

Baca juga: Sosialisasi energi terbarukan harus diintensifkan
Baca juga: Kemenhub kembangkan energi terbarukan melalui terminal penumpang


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024