Kudus (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta fasilitas kesehatan yang ditunjuk melaksanakan vaksinasi COVID-19, seperti Puskesmas dan rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan vaksinasinya agar target percepatan vaksinasi di Jateng bisa tercapai.

"Kami inginnya target cepat tercapai. Setiap Puskesmas, harapannya setiap hari mampu melakukan 50 vaksinasi, sedangkan rumah sakit 200 vaksinasi. Jika di Puskesmas kemampuannya bisa digenjot hingga 100 vaksinasi, demikian halnya rumah sakit jika bisa lebih dinaikkan menjadi 400 vaksinasi," ujarnya ditemui di sela meninjau pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas Mejobo, Kabupaten Kudus, Selasa.

Untuk itu, dia meminta masing-masing menyiapkan data, baik di Puskesmas atau rumah sakit ditambah jejaring yang akan divaksin. Sedangkan pengelolaan rantai dinginnya harus dijaga dengan baik agar kualitasnya tetap terjaga.

Baca juga: RSUD Bendan Pekalongan siapkan empat ruang KIPI vaksin COVID-19

Sebelumnya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 berlangsung di 34 kabupaten/kota, minus Kabupaten Wonogiri. Sedangkan saat ini (26/1) sudah 35 kabupaten/kota, karena Bupati Wonogiri sudah menyampaikan laporan melakukan vaksinasi COVID-19.

Sebelum ke Kudus, Ganjar bersama rombongan meninjau pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas Demak, dimana pelaksanaannya berjalan lancar tanpa ada gangguan. Pada pelaksanaan vaksinasi pertama ada yang pingsan maupun gejala yang tidak begitu berarti.

"Namun, secara umum berjalan lancar. Yang sebelumnya pingsan setelah dicek sehat lagi," ujarnya.

Ia menargetkan semua tenaga kesehatan di Jateng mendapatkan vaksinasi yang jumlah keseluruhan mencapai 166.078 orang. Akan tetapi, bagi yang sedang hamil, sakit, atau memiliki penyakit penyerta tidak menjadi prioritas vaksinasi.

Setelah tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi, tahap berikutnya petugas layanan publik, kemudian menyasar masyarakat umum sepanjang vaksinnya tersedia. Masyarakat umum juga diminta tidak perlu khawatir karena nantinya bisa memilih.

Vaksin yang tersedia saat ini merupakan vaksin buatan Sinovac untuk usia 19-59 tahun. Sedangkan untuk usia di atas 59 tahun masih menunggu perkembangan, apakah nantinya muncul vaksin untuk kategori usia tertentu.

"Kami masih mengikuti terus apa yang ada di pusat, karena ada usulan vaksinasi yang mandiri. Bagi masyarakat mampu juga ndak apa-apa. Hanya saja, saat ini jumlah vaksinnya masih terbatas dan Biofarma juga masih memproduksi, kita ikuti yang ini dulu," ujarnya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi mengungkapkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 hingga Selasa (26/1) siang sebanyak 1.018 tenaga kesehatan.

"Kami berupaya mengejar jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi. Sebab, target rampung vaksinasi tahap pertama pada Kamis (26/1)," ujarnya.

Sampai saat ini, lanjut Andini, belum ditemukan adanya tenaga kesehatan yang mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi, karena semua tenaga kesehatan dalam kondisi sehat.

Baca juga: Tidak semua nakes di Kudus bisa ikut vaksinasi COVID-19
Baca juga: 19 faskes di Kota Magelang layani vaksinasi

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024