Magelang (ANTARA) - Sebanyak 19 fasilitas kesehatan melayani vaksinasi COVID-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Magelang Yis Romadon.
Yis di Magelang, Senin, menyebutkan faskes tersebut terdiri atas tujuh rumah sakit, lima puskesmas, enam klinik, dan satu balkesmas.
Ia mengatakan vaksinator dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah mendapat pelatihan dari Satgas COVID-19 Jawa Tengah, masing-masing faskes mendapat jatah empat orang vaksinator.
Ia menjelaskan pada tahap pertama Kota Magelang mendapat 7.280 dosis vaksin dari Pemprov Jawa Tengah. Sasarannya dialokasikan bagi 3.630 sumber daya manusia kesehatan (SDMK) dan 10 pejabat publik.
Pengambilan vaksin dilakukan sesuai prosedur dengan menggunakan mobil yang memenuhi standar pada Sabtu (23/1). Penyimpanan vaksin di UPT Instalasi Farmasi.
Pihaknya memastikan vaksin tersimpan dengan baik di tiga freezer yang didukung cadangan genset yang memadai.
"Mulai Minggu (24/1) vaksin didistribusikan ke fasilitas kesehatan di Kota Magelang dan target hari ini selesai," katanya usai pencanangan vaksinasi COVID-19 Kota Magelang.
Ia menyampaikan pada pencanangan ini sasaran vaksin adalah tokoh-tokoh publik, dilanjutkan dengan 130 SDMK.
Dia menjelaskan sosialisasi vaksin sudah dilaksanakan secara internal di kalangan nakes di seluruh faskes. Selanjutnya sosialisasi untuk aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat umum.
Vaksinasi tahap pertama dilaksanakan sampai 28 Januari 2021 dengan sasaran utama SDMK, kemudian petugas pelayan publik dan masyarakat rentan maupun nonrentan.
"Setelah divaksin yang bersangkutan kemudian akan dimonitor sekitar 25 menit, untuk melihat efek samping pascavaksin," katanya.
Para pejabat yang divaksin, antara lain Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Kasdim 0705/Magelang Mayor Inf Sudarno, Ketua Pengadilan Negeri Kota Magelang Sri Harsiwi, Ketua Kejaksaan Negeri Siti Aisyah, dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Magelang.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito tidak masuk pejabat yang mendapatkan vaksin COVID-19 karena usianya sudah lebih dari 60 tahun. Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno dan Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Magelang Taufik Nurbakin juga tidak lolos skrining karena saat itu tekanan darahnya tinggi.
"Terima kasih kepada semua pihak, utamanya Dinkes dan RSUD Tidar yang telah mempersiapkan pencanangan vaksinasi COVID-19 ini dengan baik. Vaksinasi ini dalam rangka menciptakan herd imunity atau kekebalan kolektif," kata Sigit.
Ia menyampaikan tujuan vaksinasi memberikan kekebalan tubuh terhadap infeksi COVID-19.
Namun demikian dia mengingatkan bahwa vaksin bukan satu-satu cara untuk mencegah virus tersebut. Meskipun sudah divaksin, protokol kesehatan tetap harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Vaksinasi tidak segala-galanya, ini usaha pemerintah untuk mencegah tetapi protokol kesehatan tetap berlaku ketat, jangan lengah," katanya.
Yis di Magelang, Senin, menyebutkan faskes tersebut terdiri atas tujuh rumah sakit, lima puskesmas, enam klinik, dan satu balkesmas.
Ia mengatakan vaksinator dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah mendapat pelatihan dari Satgas COVID-19 Jawa Tengah, masing-masing faskes mendapat jatah empat orang vaksinator.
Ia menjelaskan pada tahap pertama Kota Magelang mendapat 7.280 dosis vaksin dari Pemprov Jawa Tengah. Sasarannya dialokasikan bagi 3.630 sumber daya manusia kesehatan (SDMK) dan 10 pejabat publik.
Pengambilan vaksin dilakukan sesuai prosedur dengan menggunakan mobil yang memenuhi standar pada Sabtu (23/1). Penyimpanan vaksin di UPT Instalasi Farmasi.
Pihaknya memastikan vaksin tersimpan dengan baik di tiga freezer yang didukung cadangan genset yang memadai.
"Mulai Minggu (24/1) vaksin didistribusikan ke fasilitas kesehatan di Kota Magelang dan target hari ini selesai," katanya usai pencanangan vaksinasi COVID-19 Kota Magelang.
Ia menyampaikan pada pencanangan ini sasaran vaksin adalah tokoh-tokoh publik, dilanjutkan dengan 130 SDMK.
Dia menjelaskan sosialisasi vaksin sudah dilaksanakan secara internal di kalangan nakes di seluruh faskes. Selanjutnya sosialisasi untuk aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat umum.
Vaksinasi tahap pertama dilaksanakan sampai 28 Januari 2021 dengan sasaran utama SDMK, kemudian petugas pelayan publik dan masyarakat rentan maupun nonrentan.
"Setelah divaksin yang bersangkutan kemudian akan dimonitor sekitar 25 menit, untuk melihat efek samping pascavaksin," katanya.
Para pejabat yang divaksin, antara lain Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Kasdim 0705/Magelang Mayor Inf Sudarno, Ketua Pengadilan Negeri Kota Magelang Sri Harsiwi, Ketua Kejaksaan Negeri Siti Aisyah, dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Magelang.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito tidak masuk pejabat yang mendapatkan vaksin COVID-19 karena usianya sudah lebih dari 60 tahun. Ketua DPRD Kota Magelang Budi Prayitno dan Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Magelang Taufik Nurbakin juga tidak lolos skrining karena saat itu tekanan darahnya tinggi.
"Terima kasih kepada semua pihak, utamanya Dinkes dan RSUD Tidar yang telah mempersiapkan pencanangan vaksinasi COVID-19 ini dengan baik. Vaksinasi ini dalam rangka menciptakan herd imunity atau kekebalan kolektif," kata Sigit.
Ia menyampaikan tujuan vaksinasi memberikan kekebalan tubuh terhadap infeksi COVID-19.
Namun demikian dia mengingatkan bahwa vaksin bukan satu-satu cara untuk mencegah virus tersebut. Meskipun sudah divaksin, protokol kesehatan tetap harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Vaksinasi tidak segala-galanya, ini usaha pemerintah untuk mencegah tetapi protokol kesehatan tetap berlaku ketat, jangan lengah," katanya.