Boyolali (ANTARA) - TNI bersama Polri menggelar latihan gabungan untuk meningkatkan sinergitas dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), khususnya di wilayah Soloraya, Jawa Tengah.
Pada acara pembukaan latihan gabungan TNI Polri tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Polda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi didampingi Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono dan dikuti ratusan peserta anggota TNI dan Polri Soloraya di Markas Kompi 3 Batalion C Satuan Brimob Polda Jateng di Boyolali, Kamis.
Kapolda dalam kesempatan tersebut mengatakan, pelaksanaan latihan gabungan TNI Polri dalam rangka meningkatkan sinergi menjaga NKRI di wilayah Soloraya, Jawa Tengah.
Baca juga: Kapolda Jateng: 18 polisi dipecat selama 2020
"Kami bersama Pangdam IV Diponegoro yang diwakili Kasdam IV/Diponegoro Brijen TNI Widi Prasetijono dan peserta lainnya anggota TNI Polri yang mengikuti latihan gabungan ini, suatu bentuk perwujudan sinergitas antara TNI Polri bagaikan mata uang yang tidak bisa dipisahkan," kata Kapolda.
Menurut Kapolda, bahkan garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI adalah TNI Polri. Untuk itu, maksud dan tujuan kegiatan tersebut dalam rangka memberikan anggotanya untuk menjadi yang terlatih.
Karena, kata Kapolda, bedanya anggota yang terlatih, manakala siap digerakkan kapanpun, di manapun, dalam situasi apapun dengan kesiapsiagaan, loyalitas, dedikasi, kemampuan, dan profesional yang dimiliki.
"Untuk itu, besar harapan kami para peserta latihan tolong dihayati untuk mempunyai kemampuan yang beda dengan pasukan-pasukan yang lain, baik itu TNI maupun Polri," kata Kapolda.
Bahkan, Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro, telah sepakat, menggelar latihan ini, selesai operasi Lilin Candi 2020 yang dilaksanakan secara umum di wilayah Jateng, terkendali dengan baik.
Oleh karena itu, kata Kapolda, kesiapsiagaan TNI Polri tetap diasah dan diasuh sehingga dengan latar belakang ini, yang digunakan untuk melakukan latihan bersama tanpa mengurangi protokol kesehatan (prokes).
Menurut Kapolda, tidak hanya mengasah dan mengasuh kemampuan yang dimiliki, tetapi anggota TNI Polri juga melakukan kegiatan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19. Jadi tim gabungan juga akan melaksanakan kegiatan dapur umum kepada masyarakat yang kurang mampu atau terdampak COVID-19 di wilayahnya. Kemudian pembagian APD seperti masker dan hand sanitizer di titik-titik yang ditunjuk, sehingga dapat meringankan beban masyarakat, sekaligus memutus mata rantai penyebaran COVId-19 di wilayahnya.
Pada latihan gabungan TNI Polri selain melakukan latihan menembak yang digelar di Kompi 3 Batalion C Satuan Brimob Polda Jateng di Gunung Kendil Boyolali, juga melakukan patroli gabungan skala besar di wilayah Boyolali, Solo, dan Gondosuli Tawangmangu Karanganyar. Kegiatan latihan gabungan TNI Polri akan ditutup di Alun Alun Karanganyar, Kamis petang.
Pada acara tersebut selain Kapolda Jateng dan Kasdam IV/Diponegoro juga hadir Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso, Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar, sejumlah pejabat Kapolres dan Dandim serta anggota TNI Polri di Soloraya, Jawa Tengah.
Baca juga: Kapolda Jateng: 33 polisi meninggal akibat COVID-19
Baca juga: Kapolda: Tak ada tempat bagi radikalisme, terorisme, dan premanisme di Jateng
Pada acara pembukaan latihan gabungan TNI Polri tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Polda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi didampingi Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono dan dikuti ratusan peserta anggota TNI dan Polri Soloraya di Markas Kompi 3 Batalion C Satuan Brimob Polda Jateng di Boyolali, Kamis.
Kapolda dalam kesempatan tersebut mengatakan, pelaksanaan latihan gabungan TNI Polri dalam rangka meningkatkan sinergi menjaga NKRI di wilayah Soloraya, Jawa Tengah.
Baca juga: Kapolda Jateng: 18 polisi dipecat selama 2020
"Kami bersama Pangdam IV Diponegoro yang diwakili Kasdam IV/Diponegoro Brijen TNI Widi Prasetijono dan peserta lainnya anggota TNI Polri yang mengikuti latihan gabungan ini, suatu bentuk perwujudan sinergitas antara TNI Polri bagaikan mata uang yang tidak bisa dipisahkan," kata Kapolda.
Menurut Kapolda, bahkan garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI adalah TNI Polri. Untuk itu, maksud dan tujuan kegiatan tersebut dalam rangka memberikan anggotanya untuk menjadi yang terlatih.
Karena, kata Kapolda, bedanya anggota yang terlatih, manakala siap digerakkan kapanpun, di manapun, dalam situasi apapun dengan kesiapsiagaan, loyalitas, dedikasi, kemampuan, dan profesional yang dimiliki.
"Untuk itu, besar harapan kami para peserta latihan tolong dihayati untuk mempunyai kemampuan yang beda dengan pasukan-pasukan yang lain, baik itu TNI maupun Polri," kata Kapolda.
Bahkan, Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro, telah sepakat, menggelar latihan ini, selesai operasi Lilin Candi 2020 yang dilaksanakan secara umum di wilayah Jateng, terkendali dengan baik.
Oleh karena itu, kata Kapolda, kesiapsiagaan TNI Polri tetap diasah dan diasuh sehingga dengan latar belakang ini, yang digunakan untuk melakukan latihan bersama tanpa mengurangi protokol kesehatan (prokes).
Menurut Kapolda, tidak hanya mengasah dan mengasuh kemampuan yang dimiliki, tetapi anggota TNI Polri juga melakukan kegiatan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19. Jadi tim gabungan juga akan melaksanakan kegiatan dapur umum kepada masyarakat yang kurang mampu atau terdampak COVID-19 di wilayahnya. Kemudian pembagian APD seperti masker dan hand sanitizer di titik-titik yang ditunjuk, sehingga dapat meringankan beban masyarakat, sekaligus memutus mata rantai penyebaran COVId-19 di wilayahnya.
Pada latihan gabungan TNI Polri selain melakukan latihan menembak yang digelar di Kompi 3 Batalion C Satuan Brimob Polda Jateng di Gunung Kendil Boyolali, juga melakukan patroli gabungan skala besar di wilayah Boyolali, Solo, dan Gondosuli Tawangmangu Karanganyar. Kegiatan latihan gabungan TNI Polri akan ditutup di Alun Alun Karanganyar, Kamis petang.
Pada acara tersebut selain Kapolda Jateng dan Kasdam IV/Diponegoro juga hadir Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso, Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar, sejumlah pejabat Kapolres dan Dandim serta anggota TNI Polri di Soloraya, Jawa Tengah.
Baca juga: Kapolda Jateng: 33 polisi meninggal akibat COVID-19
Baca juga: Kapolda: Tak ada tempat bagi radikalisme, terorisme, dan premanisme di Jateng