Merapi kembali luncurkan awan panas guguran ke arah Kali Krasak

Kamis, 7 Januari 2021 14:14 WIB

Yogyakarta (ANTARA) -
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis siang kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom asap 200 meter dari puncak ke arah hulu Kali Krasak.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan di Yogyakarta, Kamis, mengatakan awan panas guguran yang terekam di seismogram pada pukul 12.50 WIB itu memiliki durasi 139 detik dengan amplitudo maksimum 21 mm.

"Tinggi kolom teramati 200 meter di atas puncak, jarak luncur sekitar ± 300 meter ke arah hulu Kali Krasak," katanya.

Sebelumnya, gunung api itu telah mengeluarkan awan panas guguran pertama pada pukul 08.02 WIB dengan tinggi kolom 200 meter. Guguran awan panas pertama itu memiliki durasi 154 detik dengan amplitudo maksimum 28 mm.

Hanik memperkirakan munculnya awan panas itu berasal dari gundukan yang beberapa waktu lalu terpantau di puncak Gunung Merapi.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi daerah bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Ia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Merapi meningkatkan kewaspadaan mengingat awan panas guguran sudah muncul sejak status Siaga ditetapkan.

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Berdasarkan data BNPB, prakiraan daerah bahaya akibat erupsi Gunung Merapi akan meliputi Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.

Kemudian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Selanjutnya Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Berikutnya Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi memasuki fase erupsi 2021

Baca juga: Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pertama

Baca juga: BPPTKG sebut perubahan bentuk Gunung Merapi terus terjadi

Baca juga: Gunung Merapi keluarkan guguran lava pijar sembilan kali

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Sebagian Kabupaten Magelang hujan abu dampak guguran Gunung Merapi

03 April 2024 9:34 Wib

Guguran lava meluncur empat kali dari Gunung Merapi sejauh 1,2 km

02 February 2024 10:31 Wib

Erupsi Merapi tak ganggu operasional Bandara Adi Soemarmo

02 February 2024 9:27 Wib

TNI-Polri gelar bakti sosial masyarakat di lereng Merapi Boyolali

27 January 2024 9:08 Wib

BPBD Boyolali imbau warga tingkatkan kewaspadaan dampak erupsi Merapi

22 January 2024 14:43 Wib
Terpopuler

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 18 jam lalu

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 30 April 2024 8:24 Wib

Penguasa Mangkunegaran beri motivasi kepada lulusan UNS

PERISTIWA - 27 April 2024 17:08 Wib