Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga, Jawa Tengah Dyah Hayuning Pratiwi meminta warga untuk mewaspadai dampak hujan lebat yang menurut BMKG berpotensi terjadi di wilayah ini hingga tiga hari ke depan.
"Masyarakat agar selalu berhati-hati dan mewaspadai dampak hujan lebat," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Bupati menyusul kejadian amblasnya jembatan Sungai Tungtung Gunung di Desa Sirandu, Kecamatan Karangjambu pada Selasa (29/12).
"Hujan deras yang mengguyur pada Selasa lalu telah mengakibatkan jembatan Sungai Tungtung Gunung di Desa Sirandu, Kecamatan Karangjambu, amblas," katanya.
Dirinya bersama unsur terkait telah mengunjungi lokasi kejadian bencana untuk memberikan pengarahan penanganan tanggap darurat.
"Untuk sementara jalur yang terputus tersebut telah ditangani dengan jembatan darurat terlebih dahulu agar tetap dapat dilintasi oleh masyarakat," katanya.
Baca juga: BPBD Purbalingga: Warga diminta waspadai banjir dan longsor
Dia mengatakan dinas terkait telah mulai melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana sebagai bagian dari upaya tanggap darurat.
"Selama pembuatan jembatan darurat ini sementara akses ditutup terlebih dahulu agar pengerjaan bisa lebih optimal," katanya.
Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun dari Pemkab Purbalingga diketahui bahwa jembatan darurat dimaksud merupakan jembatan plat baja sepanjang kurang lebih 12 meter.
Menurut prakiraan, jembatan darurat ini hanya mampu untuk dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat dengan muatan yang ringan.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berpeluang hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi hingga tiga hari ke depan.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie menjelaskan bahwa berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya belokan angin dan konvergensi akibat sirkulasi siklonik di Laut China Selatan dan Barat Laut Benua Australia yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Tengah.
Berdasarkan analisis juga diketahui bahwa beberapa hari ke depan terdapat potensi massa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas.
Akibatnya terdapat peluang hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah selama tiga hari ke depan, termasuk pada saat malam pergantian tahun.
"Karena itu kami mengingatkan warga untuk mewaspadai dampak hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama karena dikhawatirkan dapat memicu bencana banjir, longsor dan angin kencang," katanya.
BMKG akan terus bersinergi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana akibat cuaca ekstrem.
Baca juga: Musim hujan, BPBD Purbalingga imbau warga di bantaran sungai waspadai banjir
"Masyarakat agar selalu berhati-hati dan mewaspadai dampak hujan lebat," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Bupati menyusul kejadian amblasnya jembatan Sungai Tungtung Gunung di Desa Sirandu, Kecamatan Karangjambu pada Selasa (29/12).
"Hujan deras yang mengguyur pada Selasa lalu telah mengakibatkan jembatan Sungai Tungtung Gunung di Desa Sirandu, Kecamatan Karangjambu, amblas," katanya.
Dirinya bersama unsur terkait telah mengunjungi lokasi kejadian bencana untuk memberikan pengarahan penanganan tanggap darurat.
"Untuk sementara jalur yang terputus tersebut telah ditangani dengan jembatan darurat terlebih dahulu agar tetap dapat dilintasi oleh masyarakat," katanya.
Baca juga: BPBD Purbalingga: Warga diminta waspadai banjir dan longsor
Dia mengatakan dinas terkait telah mulai melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana sebagai bagian dari upaya tanggap darurat.
"Selama pembuatan jembatan darurat ini sementara akses ditutup terlebih dahulu agar pengerjaan bisa lebih optimal," katanya.
Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun dari Pemkab Purbalingga diketahui bahwa jembatan darurat dimaksud merupakan jembatan plat baja sepanjang kurang lebih 12 meter.
Menurut prakiraan, jembatan darurat ini hanya mampu untuk dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat dengan muatan yang ringan.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berpeluang hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi hingga tiga hari ke depan.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie menjelaskan bahwa berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya belokan angin dan konvergensi akibat sirkulasi siklonik di Laut China Selatan dan Barat Laut Benua Australia yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Tengah.
Berdasarkan analisis juga diketahui bahwa beberapa hari ke depan terdapat potensi massa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas.
Akibatnya terdapat peluang hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah selama tiga hari ke depan, termasuk pada saat malam pergantian tahun.
"Karena itu kami mengingatkan warga untuk mewaspadai dampak hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama karena dikhawatirkan dapat memicu bencana banjir, longsor dan angin kencang," katanya.
BMKG akan terus bersinergi dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana akibat cuaca ekstrem.
Baca juga: Musim hujan, BPBD Purbalingga imbau warga di bantaran sungai waspadai banjir