Banjarnegara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menetapkan status transisi darurat penanganan tanah longsor di tiga desa mulai 28 Desember 2020 hingga 27 Maret 2021.

"Pemkab menetapkan status transisi darurat menuju pemulihan selama 90 hari ke depan," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Selasa.

Dia mengatakan status transisi darurat itu diterapkan di Desa Suwidak dan Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa serta Desa Gumingsir, Kecamatan Pagentan.

Dia mengatakan penetapan masa transisi tersebut guna mengoptimalkan upaya penanganan menuju pemulihan pascalongsor pada awal Desember 2020 tersebut.

"Hingga saat ini masih perlu dilakukan upaya pemulihan dan perbaikan akibat bencana di tiga lokasi itu dan dalam rangka mengantisipasi dampak bencana yang meluas maka perlu segera ditempuh penanganan yang bersifat cepat, tepat dan terpadu sesuai standar dan prosedur," katanya.

Untuk itu, Pemkab Banjarnegara menetapkan status transisi darurat guna menindaklanjuti status tanggap darurat tanah longsor yang telah ditetapkan sebelumnya.

"Sebelumnya telah ditetapkan status tanggap darurat bencana yang telah berakhir pada 27 Desember 2020 lalu dan pada saat ini dilanjutkan dengan status transisi darurat," katanya.

Menurut data BPBD Banjarnegara, tercatat 33 bencana tanah longsor tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah setempat pada Kamis (3/12).

Lokasi longsor tersebar di 13 kecamatan, yakni Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, dan Susukan.

"Di antaranya adalah bencana tanah longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Desa Suwidak, Bantar, dan juga Gumingsir," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa ada peningkatan potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga hingga tiga hari ke depan.

Dia mengingatkan warga meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras dengan durasi cukup lama.

"Terutama bagi mereka yang tinggal di area perbukitan, lereng, dan juga lokasi rawan longsor lainnya," katanya.

Dia mengimbau masyarakat tidak mudah percaya pada berita yang belum jelas kebenarannya atau disinformasi.

"Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya, jika membutuhkan info terkini dan terpercaya terkait kondisi cuaca atau iklim bisa langsung menghubungi kantor BMKG terdekat atau mengakses laman media sosial resmi milik BMKG," katanya.
 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024