Solo (ANTARA) - Bulog Surakarta memastikan ketersediaan beras di wilayah Soloraya dalam kondisi aman, yaitu mencapai 11.800 ton setara beras.

"Ketersediaan ini tersebar di sembilan gudang yang kami miliki di Soloraya," kata Pemimpin Bulog Kantor Cabang Surakarta Ninik Setyowati di Solo, Minggu.

Meski stok dalam posisi aman, pihaknya masih terus melakukan penyerapan di tingkat petani. Namun demikian, untuk sementara ini penyerapan terhenti karena sedang musim tanam.

"Kalau saat ada penyerapan rata-rata satu hari sekitar 100 ton yang masuk. Kalau sekarang kan sedang musim tanam, jadi belum ada penyerapan lagi. Kemungkinan nanti ada lagi di bulan Februari," katanya.

Mengenai realisasi penyerapan, dikatakannya, dari awal tahun hingga saat ini di kisaran 20.000 ton. Padahal target awal penyerapan untuk sepanjang tahun ini  38.000 ton.

Ia mengatakan salah satu penyebab tidak terpenuhinya target tersebut adalah harga beras di tingkat petani masih stabil tinggi, yaitu di kisaran Rp8.500-8.600/kg. Sedangkan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020, harga pembelian Bulog di angka Rp8.300/kg.

"Meskipun penyerapan kami tidak sesuai target, sebetulnya kan petani makin sejahtera karena harga masih stabil tinggi. Kami baru bisa menyerap hasil panen petani jika harga rendah," katanya.

Sementara itu, mengenai pandemi COVID-19 diakuinya, tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas penyerapan beras oleh Bulog.

"Kegiatan operasional kami masih berjalan, tidak ada beda yang signifikan dengan sebelum pandemi. Saat COVID-19 kan kami juga terlibat menyiapkan beberapa permintaan stok pangan di beberapa daerah," katanya.

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024