Solo (ANTARA) - Rival Gibran Rakabuming Raka, Bagyo Wahyono, siap merangkul seluruh partai politik jika dinyatakan menang sebagai Wali Kota Surakarta pada kontestasi Pilkada Kota Surakarta pada Rabu.
"Kalau Tuhan mengizinkan kami (Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo) duduk di balai kota, saya akan rangkul juga (Gibran-Teguh Prakosa, red.). Saya juga harus mengayomi semua parpol," katanya usai mencoblos di TPS 8 Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu.
Ia juga mengatakan akan mengakomodasi seluruh aspirasi dari masyarakat dan partai politik.
"Independen (jalur independen) ini saya berjuang untuk rakyat yang membutuhkan keadilan. Harapannya siapapun yang menang, bisa membuat Kota Solo lebih baik lagi, entah saya apa Gibran. Kalau harapannya saya menang, 'menang tanpo ngasorke' (menang tanpa merendahkan)," katanya.
Baca juga: PDIP Surakarta larang konvoi pada hari pencoblosan
Pada kesempatan tersebut ia juga mengimbau kepada para pendukungnya untuk tetap kondusif dan damai karena kontestasi ini untuk kesejukan.
"Siapapun yang memang dan kalah harus legowo, jadikan semua saudara. Tidak ada benturan, gesekan. Keputusan apapun kami terima, selama tidak ada kecurangan," katanya.
Bagyo sendiri sampai di tempat pemungutan suara tersebut sekitar pukul 07.50 WIB dengan didampingi istrinya Agustini Pribadi. Pada kesempatan tersebut ia mengenakan batik bermotif truntum dan peci hitam.
"Ini batik untuk orang yang punya hajatan," katanya.
Disinggung mengenai aktivitas usai mencoblos, ia bersama pasangannya akan memantau hasil hitung cepat untuk memastikan hasil Pilkada Kota Surakarta 2020.
Baca juga: Polresta Surakarta kerahkan 750 personel amankan Pilkada 2020
Baca juga: Pilkada Solo, Gibran dan Selvi mencoblos di TPS 22 Manahan
"Kalau Tuhan mengizinkan kami (Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo) duduk di balai kota, saya akan rangkul juga (Gibran-Teguh Prakosa, red.). Saya juga harus mengayomi semua parpol," katanya usai mencoblos di TPS 8 Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu.
Ia juga mengatakan akan mengakomodasi seluruh aspirasi dari masyarakat dan partai politik.
"Independen (jalur independen) ini saya berjuang untuk rakyat yang membutuhkan keadilan. Harapannya siapapun yang menang, bisa membuat Kota Solo lebih baik lagi, entah saya apa Gibran. Kalau harapannya saya menang, 'menang tanpo ngasorke' (menang tanpa merendahkan)," katanya.
Baca juga: PDIP Surakarta larang konvoi pada hari pencoblosan
Pada kesempatan tersebut ia juga mengimbau kepada para pendukungnya untuk tetap kondusif dan damai karena kontestasi ini untuk kesejukan.
"Siapapun yang memang dan kalah harus legowo, jadikan semua saudara. Tidak ada benturan, gesekan. Keputusan apapun kami terima, selama tidak ada kecurangan," katanya.
Bagyo sendiri sampai di tempat pemungutan suara tersebut sekitar pukul 07.50 WIB dengan didampingi istrinya Agustini Pribadi. Pada kesempatan tersebut ia mengenakan batik bermotif truntum dan peci hitam.
"Ini batik untuk orang yang punya hajatan," katanya.
Disinggung mengenai aktivitas usai mencoblos, ia bersama pasangannya akan memantau hasil hitung cepat untuk memastikan hasil Pilkada Kota Surakarta 2020.
Baca juga: Polresta Surakarta kerahkan 750 personel amankan Pilkada 2020
Baca juga: Pilkada Solo, Gibran dan Selvi mencoblos di TPS 22 Manahan