Solo (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surakarta melarang keras ada konvoi pada saat hari pencoblosan pilkada setempat pada 9 Desember 2010 mengingat wabah COVID-19 masih berlangsung.

"Seluruh kader PDIP dan kader partai pendukung tidak melakukan konvoi, kalau melakukan konvoi pasti akan terjaring aparat keamanan," kata Ketua DPC PDIP Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Selasa.

Ia mengatakan jika kader tetap nekat melakukan konvoi maka akan langsung dimasukkan ke Benteng Vastenburg yang merupakan lokasi karantina sehari.

Menurut dia, nantinya para pelanggar diwajibkan untuk menginap di bangunan cagar budaya tersebut.

"Selain itu mereka juga harus membersihkan paritnya Benteng Vastenburg. Ini tidak hanya berlaku bagi kader tetapi juga siapa pun," katanya.

Ia mengatakan imbauan tersebut sudah disampaikan kepada seluruh kader PDIP maupun partai pendukung pada saat apel satgas.

"Ya kalau sampai konvoi maka kendaraan sudah pasti dijaring oleh aparat keamanan Polri, TNI. Sanksinya ya itu tadi. Satgas kami juga pasti memantau," katanya.

Selain para pelanggar pasti akan kena tilang oleh anggota kepolisian, dikatakannya, mereka pasti juga tidak akan nyaman berada di Benteng Vastenburg karena lokasi karantina hanya menggunakan tenda.

Sementara itu, Pilkada Kota Surakarta 2020 sendiri diikuti oleh dua pasang calon, yaitu Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo). Gibran yang merupakan anak sulung Presiden Joko Widodo beserta pasangannya pada pilkada kali ini diusung oleh PDIP dan delapan parpol lain.

Delapan partai politik ini baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen. Sedangkan pasangan Bajo diusung oleh Organisasi Kemasyarakatan Tikus Pithi melalui jalur perseorangan.

Baca juga: Ribuan surat suara cacat di Solo dimusnahkan

Baca juga: PKS Surakarta abstain pada Pilkada 2020

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024