Purbalingga (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Purbalingga, Jawa Tengah Sarwa Pramana kembali menegaskan bahwa program "Jogo Tonggo" harus benar-benar diterapkan guna mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

"Penerapan Jogo Tonggo yang mengedepankan gotong royong masyarakat harus benar-benar diterapkan. Salah satunya melalui upaya saling menjaga tetangga secara bersama-sama selama pandemi COVID-19," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis.

Dia juga meminta kepala desa untuk mengoptimalkan program tersebut di lingkungan masing-masing.

"Para kepala desa kami minta untuk menggerakkan masyarakatnya, jika di wilayahnya ada yang terkena COVID-19 agar saling tolong menolong. Jaga tetangga yang terkena covid, bantu mereka, jangan dikucilkan," katanya.

Dia juga mengingatkan warga agar saling berempati antarmasyarakat dalam satu wilayah serta saling mengingatkan satu sama lain dalam penerapan protokol kesehatan.

"Contohnya adalah meningkatkan kepedulian warga jika ternyata ada tetangga yang terkonfirmasi positif COVID-19, saling membantu dan tidak saling mengucilkan," katanya.

Contoh lainnya, kata dia, adalah saling menjaga kekompakan antartetangga saat ada warganya yang baru berpergian dari luar kota.

"Misalkan ada tetangga baru bepergian dari wilayah zona merah maka warga harus bersama-sama memberikan edukasi untuk melakukan isolasi mandiri dan sama-sama mengawasi apakah isolasi mandiri sudah dijalankan dengan baik," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono menginformasikan bahwa jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat sudah sebanyak 901 orang setelah ada penambahan 289 orang dalam empat hari terakhir.

"Empat hari lalu jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Purbalingga 612 orang namun pada hari ini meningkat sebanyak 289 orang menjadi total 901 orang," kata Hanung.

Dia juga menjelaskan dari 901 orang yang terkonfirmasi positif, 400 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 24 orang meninggal dunia dan 477 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini.

Berdasarkan data tersebut, Pemerintah Purbalingga mengharuskan semua pihak yang ada di wilayah ini mematuhi protokol kesehatan.

Hanung mengatakan pada saat ini yang dapat dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 adalah meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan.

Pihaknya meminta masyarakat untuk tidak abai dengan protokol kesehatan, mengingat penambahan kasus baru masih terus terjadi.
"Protokol kesehatan itu penting mari bersama-sama patuhi protokol kesehatan, tidak boleh ada yang mengabaikan," katanya.
 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024