Semarang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjamin ketersediaan berbagai kebutuhan logistik para pengungsi bencana peningkatan status aktivitas Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Magelang.

"Pemprov sudah memberikan kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya. Pemprov dan pemkab bekerja sama sehingga warga di lokasi pengungsian dapat istirahat dengan tenang," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Senin.

Wagub yang akrab disapa Gus Yasin itu menyebutkan seluruh warga terdampak peningkatan aktivitas Gunung Merapi di tiga kabupaten sudah dievakuasi dan ditangani dengan baik sehingga tidak perlu panik serta mengkhawatirkan harta benda, terutama hewan ternak.

Baca juga: Gunung Merapi alami guguran tebing lava lama

"Kalau sudah diinstruksikan untuk mengungsi, maka warga jangan nekat bertahan, untuk masalah hewan ternak sudah ada tim yang mengevakuasi. Pemprov sudah memberikan kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tempat-tempat pengungsian di sekitar Gunung Merapi sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.

Terkait dengan hal itu, Gus Yasin meminta para pegiat sosial atau donatur tidak datang langsung ke tempat-tempat pengungsian untuk menyerahkan bantuan langsung kepada warga terdampak.

"Para pegiat sosial, para donatur atau adik-adik mahasiswa yang saat ini mengumpulkan dana atau sumbangan, tolong dititipkan ke kecamatan, jangan langsung masuk ke pengungsian. Itu berbahaya karena berpotensi terjadi penularan COVID-19," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Syafrudin menambahkan bahwa kebutuhan logistik para pengungsi masih aman karena beberapa daerah sudah mendapat kiriman bantuan logistik dari Pemprov Jateng.(LHP)

Baca juga: Jumlah pengungsi Merapi di TPPS Boyolali terus bertambah, kini 630 orang
Baca juga: BNPB bantu Rp1 miliar untuk penanganan pengungsi Merapi di Magelang

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024