Magelang, Jateng (ANTARA) - Keluarga tukang cukur di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah memberikan layanan potong rambut gratis kepada para pengungsi Gunung Merapi.
Sebanyak empat orang kakak beradik yang semuanya berprofesi sebagai tukang cukur mengadakan bakti sosial potong rambut gratis kepada para pengungsi dan relawan di pengungsian Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, Minggu.
Salah satu tukang cukur yang juga pemilik Ria Salon Borobudur Alisiya Muryaningsing (53) mengatakan kegiatan ini merupakan kepedulian keluarganya terhadap para pengungsi.
"Kebetulan kami berprofesi sebagai tukang cukur, maka kami melakukan bakti sosial sesuai yang kami bisa dengan mengadakan potong rambut gratis," katanya.
Ia menyampaikan sebelum melakukan bakti sosial di pengungsian Deyangan ini, pihaknya telah melakukan kegiatan yang sama di pengungsian Ngrajek Kecamatan Mungkid.
"Insyaallah besok kami akan keliling lagi melakukan bakti sosial potong rambut gratis di lokasi pengungsian yang lain," katanya.
Baca juga: Sukarelawan di pengungsian Merapi Magelang jalani tes cepat antisipasi COVID-19
Menurut dia potong rambut ini ternyata sangat dibutuhkan bagi para pengungsi, karena di sini udaranya juga panas. Mereka butuh kebersihan yang maksimal, salah satunya dengan memotong rambut.
Ia menyampaikan dalam potong rambut di pengungsian ini tidak ada kendala, hanya saja karena saat ini masih pandemi mestinya tetap menjaga jarak, namun karena mereka antusias sehingga agak berkerumun.
Baksos seperti ini, katanya juga dilakukan pihaknya pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010, bahkan waktu itu sejumlah peralatan potong rusak karena rambut para pengungsu kotor terkena abu Merapi.
Seorang pengungsi yang ikut potong rambut gratis, Angga (11) menyampaikan terima kasih bisa potong rambut gratis.
"Saya senang bisa potong rambut gratis, karena memang sudah waktunya rambut saya dipotong dan hasil potongannya bagus," katanya.
Baca juga: Magelang siap tampung pengungsi Boyolali jika Merapi meletus
Baca juga: Aktivitas vulkanik Gunung Merapi tinggi namun cenderung stabil
Baca juga: Magelang siapkan tambahan tempat pengungsian Merapi
Sebanyak empat orang kakak beradik yang semuanya berprofesi sebagai tukang cukur mengadakan bakti sosial potong rambut gratis kepada para pengungsi dan relawan di pengungsian Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang, Minggu.
Salah satu tukang cukur yang juga pemilik Ria Salon Borobudur Alisiya Muryaningsing (53) mengatakan kegiatan ini merupakan kepedulian keluarganya terhadap para pengungsi.
"Kebetulan kami berprofesi sebagai tukang cukur, maka kami melakukan bakti sosial sesuai yang kami bisa dengan mengadakan potong rambut gratis," katanya.
Ia menyampaikan sebelum melakukan bakti sosial di pengungsian Deyangan ini, pihaknya telah melakukan kegiatan yang sama di pengungsian Ngrajek Kecamatan Mungkid.
"Insyaallah besok kami akan keliling lagi melakukan bakti sosial potong rambut gratis di lokasi pengungsian yang lain," katanya.
Baca juga: Sukarelawan di pengungsian Merapi Magelang jalani tes cepat antisipasi COVID-19
Menurut dia potong rambut ini ternyata sangat dibutuhkan bagi para pengungsi, karena di sini udaranya juga panas. Mereka butuh kebersihan yang maksimal, salah satunya dengan memotong rambut.
Ia menyampaikan dalam potong rambut di pengungsian ini tidak ada kendala, hanya saja karena saat ini masih pandemi mestinya tetap menjaga jarak, namun karena mereka antusias sehingga agak berkerumun.
Baksos seperti ini, katanya juga dilakukan pihaknya pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010, bahkan waktu itu sejumlah peralatan potong rusak karena rambut para pengungsu kotor terkena abu Merapi.
Seorang pengungsi yang ikut potong rambut gratis, Angga (11) menyampaikan terima kasih bisa potong rambut gratis.
"Saya senang bisa potong rambut gratis, karena memang sudah waktunya rambut saya dipotong dan hasil potongannya bagus," katanya.
Baca juga: Magelang siap tampung pengungsi Boyolali jika Merapi meletus
Baca juga: Aktivitas vulkanik Gunung Merapi tinggi namun cenderung stabil
Baca juga: Magelang siapkan tambahan tempat pengungsian Merapi