Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng menilai pembelajaran sejarah, khususnya sejarah tentang perempuan pahlawan Indonesia, di sekolah khususnya tingkat SMP, masih kurang.

"Banyak perempuan pahlawan yang memberi inspirasi terhadap munculnya para perempuan pemimpin di Indonesia," kata Agustina saat membuka bimbingan teknis "Revitalisasi Semangat Tokoh Perempuan dalam Sejarah Perjuangan Bangsa" yang diikuti para guru SMP di Semarang, Minggu.

Meski banyak perempuan pahlawan, ia menilai pembelajaran masih sangat kurang.

Oleh karena itu, kata dia, ia mendorong guru IPS untuk menambah pekerjaan rumah tentang pelajaran sejarah.

"Dorong anak didik untuk mempelajari sejarah, tidak cukup hanya dengan membaca," katanya.

Baca juga: Agustina Wilujeng dorong industri kreatif sadar hak cipta

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nunuk Suryani menambahkan bias gender di kurikulum pendidikan harus diminimalkan.

Menurut dia, kualitas pendidikan bukan dilihat dari tingkat akreditasi.

Kualitas pendidikan, lanjut dia, harus dilihat dari bagaimana lulusan memperoleh pekerjaan setelah melawati pendidikan yang dijalaninya.

Bimbingan teknis yang diikuti para guru SMP di Kota Semarang ini merupakan inisiasi Wakil Ketua Komisi X DPR bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Agustina Wilujeng sebut sejarah harus tetap jadi mata pelajaran wajib
Baca juga: Mendikbud diminta selesaikan dugaan plagiarisme Rektor Unnes


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024