Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah mencairkan bantuan untuk program pemulihan usaha ekonomi kepada 10 koperasi dan 35 pengrajin berbahan baku kayu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis, mengatakan bantuan itu berasal dari dana tak terduga APBD Kota Magelang.
"Tujuannya agar jangan sampai koperasi berhenti beroperasi, bahkan bisa membantu para anggotanya," ujarnya.
Ia menyebut tentang 10 kriteria yang harus dipenuhi mereka untuk mendapatkan bantuan itu, di antaranya koperasi yang terdampak pandemi COVID-19, memiliki aset paling banyak satu miliar rupiah per 30 Juni 2020, dan sudah melaksanakan rapat anggota tahunan paling sedikit satu kali.
Penyerahan secara simbolis bantuan itu oleh Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito kepada perwakilan mereka di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang. Bantuan untuk setiap koperasi Rp25 juta, sedangkan perajin kayu Rp3,5 juta per orang.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Disperindag Kota Magelang Herwanto Tri S. menyebutkan di daerah setempat terdapat sekitar 235 koperasi dengan berbagai macam usaha. Dari total jumlah koperasi itu, 40 persen terdampak pandemi Covid-19 dan rata-rata koperasi masyarakat.
“Meski terdampak, tapi sejauh ini tidak ada koperasi yang mati. Karena itu, dengan adanya bantuan ini diharap koperasi tidak sampai mati, bahkan dapat membantu para anggotanya, baik berupa modal maupun bahan," katanya didampingi Kasi Pengawasan dan Fasilitas Koperasi, Supanci Darmasi.
Selain koperasi, katanya, bantuan diberikan kepada perajin kayu yang juga terdampak pandemi, tetapi hingga saat ini belum mendapatkan bantuan.
Dibandingkan dengan usaha makanan dan minuman yang sudah mendapat bantuan, katanya, para perajin kayu baru kali ini mendapatkan bantuan.
“Usaha yang berhak mendapatkan bantuan kan banyak sekali, tapi belum tentu semuanya sudah menerima bantuan. Maka, kita lakukan bertahap untuk menyalurkan bantuan ini. Salah satunya kita sekarang cairkan bantuan untuk perajin kayu,” katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengutarakan tentang pentingnya bantuan kepada koperasi karena menjadi sokoguru ekonomi dan berperan dalam mengembangkan usaha ekonomi anggotanya.
“Maka saya harap koperasi terus kembangkan usahanya menjadi lebih baik lagi. Jangan putus asa dan menyerah dengan adanya pandemi COVID-19 ini. Tetap melayani dan jaga kualitas pelayanan," katanya.
Dia mengaku hingga saat ini masih banyak koperasi yang belum mendapat bantuan, sedangkan penyerahan bantuan dilakukan secara bertahap dan dirumuskan terlebih dahulu oleh Disperindag.
“Koperasi secara tidak langsung membantu ekonomi lemah, maka wajar pemerintah memberikan perhatian ke koperasi ini. Di tengah pandemi ini kita berharap tidak ada koperasi yang mati, justru makin berkembang,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang Catur Budi Fajar Sumarmo dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis, mengatakan bantuan itu berasal dari dana tak terduga APBD Kota Magelang.
"Tujuannya agar jangan sampai koperasi berhenti beroperasi, bahkan bisa membantu para anggotanya," ujarnya.
Ia menyebut tentang 10 kriteria yang harus dipenuhi mereka untuk mendapatkan bantuan itu, di antaranya koperasi yang terdampak pandemi COVID-19, memiliki aset paling banyak satu miliar rupiah per 30 Juni 2020, dan sudah melaksanakan rapat anggota tahunan paling sedikit satu kali.
Penyerahan secara simbolis bantuan itu oleh Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito kepada perwakilan mereka di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang. Bantuan untuk setiap koperasi Rp25 juta, sedangkan perajin kayu Rp3,5 juta per orang.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Disperindag Kota Magelang Herwanto Tri S. menyebutkan di daerah setempat terdapat sekitar 235 koperasi dengan berbagai macam usaha. Dari total jumlah koperasi itu, 40 persen terdampak pandemi Covid-19 dan rata-rata koperasi masyarakat.
“Meski terdampak, tapi sejauh ini tidak ada koperasi yang mati. Karena itu, dengan adanya bantuan ini diharap koperasi tidak sampai mati, bahkan dapat membantu para anggotanya, baik berupa modal maupun bahan," katanya didampingi Kasi Pengawasan dan Fasilitas Koperasi, Supanci Darmasi.
Selain koperasi, katanya, bantuan diberikan kepada perajin kayu yang juga terdampak pandemi, tetapi hingga saat ini belum mendapatkan bantuan.
Dibandingkan dengan usaha makanan dan minuman yang sudah mendapat bantuan, katanya, para perajin kayu baru kali ini mendapatkan bantuan.
“Usaha yang berhak mendapatkan bantuan kan banyak sekali, tapi belum tentu semuanya sudah menerima bantuan. Maka, kita lakukan bertahap untuk menyalurkan bantuan ini. Salah satunya kita sekarang cairkan bantuan untuk perajin kayu,” katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengutarakan tentang pentingnya bantuan kepada koperasi karena menjadi sokoguru ekonomi dan berperan dalam mengembangkan usaha ekonomi anggotanya.
“Maka saya harap koperasi terus kembangkan usahanya menjadi lebih baik lagi. Jangan putus asa dan menyerah dengan adanya pandemi COVID-19 ini. Tetap melayani dan jaga kualitas pelayanan," katanya.
Dia mengaku hingga saat ini masih banyak koperasi yang belum mendapat bantuan, sedangkan penyerahan bantuan dilakukan secara bertahap dan dirumuskan terlebih dahulu oleh Disperindag.
“Koperasi secara tidak langsung membantu ekonomi lemah, maka wajar pemerintah memberikan perhatian ke koperasi ini. Di tengah pandemi ini kita berharap tidak ada koperasi yang mati, justru makin berkembang,” ungkapnya.