Semarang (ANTARA) -
Kalangan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah mengajak masyarakat yang telah mempunyai hak pilih untuk datang ke TPS saat pemungutan suara pilkada di 21 kabupaten/kota, 9 Desember 2020, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

"Harapan kami, masyarakat bisa datang ke TPS dengan tetap mengikuti protokol kesehatan untuk memilih pemimpin daerahnya masing-masing meskipun ada pembatasan-pembatasan karena pandemi COVID-19," kata Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto di Semarang, Rabu.

Ia mengungkapkan ada sejumlah masyarakat yang masih khawatir terpapar COVID-19 saat menggunakan hak pilihnya di TPS sehingga perlu ada sosialisasi dan antisipasi dari penyelenggara pilkada.

Oleh karena itu, legislator PDI Perjuangan itu meminta penyelenggara pemilu mempersiapkan secara matang tahapan pemungutan suara pilkada di TPS.

"Jangan sampai muncul klaster baru saat pilkada. Mari kita jaga agar tidak ada klaster baru di TPS saat pencoblosan," ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Bambang Kusriyanto saat menjadi salah seorang pembicara pada dialog terbuka dengan tema "Pilkada Sukses pada Masa Pandemi".

Dalam kesempatan tersebut, Bambang mengakui jika Pilkada Serentak 2020 di 21 kabupaten/kota ini tidak seramai periode-periode sebelumnya.

Menurut dia, pandemi COVID-19 turut memberikan andil dalam memengaruhi gaung pilkada di Jateng sehingga banyak orang yang kemudian pesimistis dengan gelaran pilkada.

"Perlu ada terobosan atau inovasi pada tiap tahapan pilkada agar menarik karena metode kampanye secara daring juga dianggap tidak menarik minat masyarakat," katanya.

Menanggapi permintaan agar pemungutan suara pilkada tidak menjadi sarana penyebaran COVID-19, Ketua KPU Provinsi Jateng Yulianto Sudrajat menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan penerapan protokol kesehatan secara ketat bagi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya.

"Masyarakat tidak perlu khawatir datang ke TPS, kami terapkan protokol kesehatan dengan ketat sebagai upaya dari KPU agar pemilih di TPS itu aman, sehat, nyaman," ujarnya.

Ia menyebutkan protokol kesehatan yang siap diterapkan KPU saat pemungutan suara, antara lain, pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan jadwal kedatangan pemilih di TPS guna menghindari kerumunan, pemilih mendapat sarung tangan sekali pakai, dan tidak ada pencelupan jari pemilih ke tinta, tetapi tinta diteteskan ke jari oleh petugas dengan menggunakan alat khusus. 

Baca juga: KPU Purbalingga pastikan kesiapan logistik Pilkada 2020

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024