Magelang (ANTARA) - Kelurahan Jurangombo Utara, Magelang Selatan, satu-satunya wilayah di Kota Magelang yang sampai saat ini belum ditemukan kasus positif COVID-19 karena warga disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Lurah Jurangombo Sumijan dalam keterangan di Magelang, Selasa, mengatakan penerapan protokol kesehatan secara ketat di wilayah itu oleh Satgas COVID-19 Kota Magelang dan Satgas Jogo Tonggo di tingkat rukun warga.
"Kemudian kami juga intens memberikan sosialisasi, menindaklanjuti arahan dari Wali Kota Magelang Bapak Sigit Widyonindito untuk memastikan tidak ada tamu yang bermalam dari luar daerah, terutama zona merah," katanya saat menyambut kedatangan Wali Kota Sigit beserta jajaran dalam Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" di daerah itu.
Hingga Selasa, di Kelurahan Jurangombo Utara hanya terdapat 11 kasus suspek yang seluruhnya sudah dinyatakan "discarded" sembuh.
Ia mengatakan sosialisasi penerapan protokol kesehatan, seperti tentang penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun juga intensif.
"Aktif pendekatan ke warga dengan memberi penjelasan secara 'door to door', untuk menjaga masing-masing lingkungan dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Sumijan juga memberikan penghormatan sekaligus penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito selama 10 tahun memimpin "Kota Sejuta Bunga".
Baca juga: Bisnis helm sepeda di tengah pandemi diapresiasi wali kota
Ia mengatakan dalam kurun waktu tersebut, Kota Magelang berubah menjadi kota kecil yang maju dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta pembangunan infrastruktur yang kian lengkap.
"Sebagai contoh di Jurangombo Utara ini hampir tidak ada jalan yang berlubang. Masyarakat juga semakin sejahtera. Para ibu rumah tangga juga kreatif, memaksimalkan potensi yang ada. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Magelang, Ibu Yetti Biakti, berkat peran ibu, sehingga PKK Jurangombo Utara mampu meraih juara pertama LPS tingkat Jawa Tengah," katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengapresiasi kinerja Satgas Jogo Tonggo Jurangombo Utara karena sampai delapan bulan ini mampu mempertahankan nol COVID-19.
Dengan didampingi Sekda Joko Budiyono, Anggota DPRD Joko Mei Budi, dan jajaran Pemkot Magelang, ia mengatakan budaya gotong royong dan disiplin masih menjadi strategi terbaik mencegah penyebaran virus corona jenis baru itu.
"Meski 'zero' (nol), tapi jangan sampai terlena. Semua harus 'gemregah' (bangkit), punya tanggung jawab, jangan lupa untuk terus mengingatkan. Maka dari itu, kami berikan bantuan satu 'thermo gun' dan dua 'hand sprayer' di tiap-tiap RW di Kota Magelang, termasuk di Jurangombo Utara ini," ujarnya.
Baca juga: "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" kuatkan Satgas Jogo Tonggo
Ia juga menyalurkan bantuan 101 paket sembako yang masing-masing berisi beras 20 kilogram, dua kilogram telur, satu kardus mi instan, kecap, minyak, dan lainnya. Bantuan diserahkannya dari rumah ke rumah dalam kegiatan itu.
"Strategi kunci memutus mata rantai COVID-19 adalah kedisiplinan dan kepatuhan, juga pola hidup bersih dan sehat. Contohnya di Jurangombo Utara ini, lingkungannya bersih, masyarakatnya guyub, gotong royong. Hampir setiap rumah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. Kita melihat betapa seriusnya masyarakat mencegah penyebaran virus corona," jelasnya.
Dia berharap, kelurahan dan lingkungan lain dapat mencontoh strategi yang diterapkan Jurangombo Utara.
Pemkot Magelang, katanya, selalu responsif memberikan bantuan kepada warga yang tengah menghadapi dampak pandemi COVID-19.
"Yang disalurkan sudah banyak, menjadi perhatian pemerintah kepada rakyat kita, baik itu JPS, JPE, PKH, BPMT, BPNT, BST, dan dari APBD Kota Magelang sendiri, Kemudian padat karya dan lain sebagainya. Harapanya, masyarakat bisa tetap sejahtera, meski masih merasakan dampak pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Wali Kota Magelang apresiasi warga buat "Lumbung Jogo Tonggo"
Baca juga: Pemkot Magelang beri bantuan pendukung usaha transportasi skala kecil
Baca juga: Wali Kota Magelang dorong warga perkuat kepedulian tangani pandemi
Lurah Jurangombo Sumijan dalam keterangan di Magelang, Selasa, mengatakan penerapan protokol kesehatan secara ketat di wilayah itu oleh Satgas COVID-19 Kota Magelang dan Satgas Jogo Tonggo di tingkat rukun warga.
"Kemudian kami juga intens memberikan sosialisasi, menindaklanjuti arahan dari Wali Kota Magelang Bapak Sigit Widyonindito untuk memastikan tidak ada tamu yang bermalam dari luar daerah, terutama zona merah," katanya saat menyambut kedatangan Wali Kota Sigit beserta jajaran dalam Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" di daerah itu.
Hingga Selasa, di Kelurahan Jurangombo Utara hanya terdapat 11 kasus suspek yang seluruhnya sudah dinyatakan "discarded" sembuh.
Ia mengatakan sosialisasi penerapan protokol kesehatan, seperti tentang penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun juga intensif.
"Aktif pendekatan ke warga dengan memberi penjelasan secara 'door to door', untuk menjaga masing-masing lingkungan dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Sumijan juga memberikan penghormatan sekaligus penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito selama 10 tahun memimpin "Kota Sejuta Bunga".
Baca juga: Bisnis helm sepeda di tengah pandemi diapresiasi wali kota
Ia mengatakan dalam kurun waktu tersebut, Kota Magelang berubah menjadi kota kecil yang maju dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta pembangunan infrastruktur yang kian lengkap.
"Sebagai contoh di Jurangombo Utara ini hampir tidak ada jalan yang berlubang. Masyarakat juga semakin sejahtera. Para ibu rumah tangga juga kreatif, memaksimalkan potensi yang ada. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Magelang, Ibu Yetti Biakti, berkat peran ibu, sehingga PKK Jurangombo Utara mampu meraih juara pertama LPS tingkat Jawa Tengah," katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengapresiasi kinerja Satgas Jogo Tonggo Jurangombo Utara karena sampai delapan bulan ini mampu mempertahankan nol COVID-19.
Dengan didampingi Sekda Joko Budiyono, Anggota DPRD Joko Mei Budi, dan jajaran Pemkot Magelang, ia mengatakan budaya gotong royong dan disiplin masih menjadi strategi terbaik mencegah penyebaran virus corona jenis baru itu.
"Meski 'zero' (nol), tapi jangan sampai terlena. Semua harus 'gemregah' (bangkit), punya tanggung jawab, jangan lupa untuk terus mengingatkan. Maka dari itu, kami berikan bantuan satu 'thermo gun' dan dua 'hand sprayer' di tiap-tiap RW di Kota Magelang, termasuk di Jurangombo Utara ini," ujarnya.
Baca juga: "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" kuatkan Satgas Jogo Tonggo
Ia juga menyalurkan bantuan 101 paket sembako yang masing-masing berisi beras 20 kilogram, dua kilogram telur, satu kardus mi instan, kecap, minyak, dan lainnya. Bantuan diserahkannya dari rumah ke rumah dalam kegiatan itu.
"Strategi kunci memutus mata rantai COVID-19 adalah kedisiplinan dan kepatuhan, juga pola hidup bersih dan sehat. Contohnya di Jurangombo Utara ini, lingkungannya bersih, masyarakatnya guyub, gotong royong. Hampir setiap rumah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. Kita melihat betapa seriusnya masyarakat mencegah penyebaran virus corona," jelasnya.
Dia berharap, kelurahan dan lingkungan lain dapat mencontoh strategi yang diterapkan Jurangombo Utara.
Pemkot Magelang, katanya, selalu responsif memberikan bantuan kepada warga yang tengah menghadapi dampak pandemi COVID-19.
"Yang disalurkan sudah banyak, menjadi perhatian pemerintah kepada rakyat kita, baik itu JPS, JPE, PKH, BPMT, BPNT, BST, dan dari APBD Kota Magelang sendiri, Kemudian padat karya dan lain sebagainya. Harapanya, masyarakat bisa tetap sejahtera, meski masih merasakan dampak pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Wali Kota Magelang apresiasi warga buat "Lumbung Jogo Tonggo"
Baca juga: Pemkot Magelang beri bantuan pendukung usaha transportasi skala kecil
Baca juga: Wali Kota Magelang dorong warga perkuat kepedulian tangani pandemi