Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mendorong warga memperkuat kepedulian antartetangga dalam penanganan dampak pandemi COVID-19 di daerah itu.
"Masyarakat sudah sangat cerdas. Meski di tengah pandemi dan zaman makin sulit, tapi masih bisa bergotong royong menangani pandemi yang memang masih menjadi musuh kita bersama," kata dia di Magelang, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan hal itu saat melaksanakan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" di Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara untuk mengetahui aktivitas warga di tengah pandemi virus corona jenis baru itu. Tahun ini Sigit mengakhiri masa jabatannya sebagai wali kota setempat yang telah diemban selama dua periode.
Baca juga: Festival Pinggir Kali kampanyekan ketahanan sosial di tengah pandemi
Semangat gotong royong dan kepedulian antarwarga yang tinggi, ucap dia, dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, terlebih saat ini di tengah pendemi.
Selain itu, ujar dia dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang, kedisiplinan masyarakat juga kunci penting dalam pengendalian penularan virus.
Terlebih, katanya, untuk mendukung upaya pemerintah menggelorakan penerapan protokol kesehatan.
"Jadi harus seimbang antara dorongan pemerintah dengan kedisiplinan masyarakat. Kuncinya gotong royong masyarakat, di mana di Wates ini sudah terbentuk embrio Satgas Jogo Tonggo sejak April lalu, untuk mendisiplinkan masyarakat terhadap protokol kesehatan," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Magelang di situs covid19.magelangkota.go.id pada Rabu, pukul 12.00 WIB, kontak erat 1.342 orang, probabel 12 orang, suspek 513 orang, konfirmasi 224 di mana 178 orang dinyatakan sembuh, dan 38 orang meninggal dunia.
Ia juga mengingatkan warga untuk tidak bepergian terlebih dahulu di tengah suasana pandemi COVID-19 yang belum berakhir, jika tidak memiliki alasan yang mendesak.
Kecuali jika untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarga, menuntut untuk keluar rumah, maka Wali Kota Sigit berpesan kepada mereka untuk tetap memperhatikan kesehatan diri dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Untuk sementara jangan berpergian dulu, kalau tidak mendesak, kemudian juga jangan menerima tamu menginap, sebab kita tidak pernah tahu, meskipun itu keluarga atau saudara kita, riwayat perjalanannya seperti apa," ucapnya.
Pada kunjungan itu, ia secara simbolis melakukan penananam bibit cabai di lahan milik warga RW01, Kelurahan Wates dan mengapresiasi kemampuan warga meracik kopi khas daerah setempat.
Lurah Wates Ravi Pagas Makalosa menyatakan berterima kasih atas apresiasi wali kota terhadap kearifan warga setempat dalam penanganan dampak pandemi.
Ia menjelaskan kelurahan setempat mengandalkan kearifan lokal untuk mencegah penyebaran virus itu, salah satunya gotong royong dan membentuk Satuan Tugas Jogo Tonggo.
"Kita sudah memiliki Satgas Jogo Tonggo, dan beberapa upaya senantiasa kita lakukan seperti disinfeksi rutin tiap Minggu. Meskipun saat ini ada 13 kasus positif di Wates, tapi itu bukan karena transmisi lokal, melainkan mereka yang bepergian sehingga tertular di sana," ujarnya. (hms)
Baca juga: Wali Kota Magelang beri sembako untuk warga terdampak pandemi COVID-19
Baca juga: Wali Kota Magelang tekankan penggunaan kearifan lokal tangani pandemi COVID
"Masyarakat sudah sangat cerdas. Meski di tengah pandemi dan zaman makin sulit, tapi masih bisa bergotong royong menangani pandemi yang memang masih menjadi musuh kita bersama," kata dia di Magelang, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan hal itu saat melaksanakan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" di Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara untuk mengetahui aktivitas warga di tengah pandemi virus corona jenis baru itu. Tahun ini Sigit mengakhiri masa jabatannya sebagai wali kota setempat yang telah diemban selama dua periode.
Baca juga: Festival Pinggir Kali kampanyekan ketahanan sosial di tengah pandemi
Semangat gotong royong dan kepedulian antarwarga yang tinggi, ucap dia, dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, terlebih saat ini di tengah pendemi.
Selain itu, ujar dia dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang, kedisiplinan masyarakat juga kunci penting dalam pengendalian penularan virus.
Terlebih, katanya, untuk mendukung upaya pemerintah menggelorakan penerapan protokol kesehatan.
"Jadi harus seimbang antara dorongan pemerintah dengan kedisiplinan masyarakat. Kuncinya gotong royong masyarakat, di mana di Wates ini sudah terbentuk embrio Satgas Jogo Tonggo sejak April lalu, untuk mendisiplinkan masyarakat terhadap protokol kesehatan," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Magelang di situs covid19.magelangkota.go.id pada Rabu, pukul 12.00 WIB, kontak erat 1.342 orang, probabel 12 orang, suspek 513 orang, konfirmasi 224 di mana 178 orang dinyatakan sembuh, dan 38 orang meninggal dunia.
Ia juga mengingatkan warga untuk tidak bepergian terlebih dahulu di tengah suasana pandemi COVID-19 yang belum berakhir, jika tidak memiliki alasan yang mendesak.
Kecuali jika untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarga, menuntut untuk keluar rumah, maka Wali Kota Sigit berpesan kepada mereka untuk tetap memperhatikan kesehatan diri dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Untuk sementara jangan berpergian dulu, kalau tidak mendesak, kemudian juga jangan menerima tamu menginap, sebab kita tidak pernah tahu, meskipun itu keluarga atau saudara kita, riwayat perjalanannya seperti apa," ucapnya.
Pada kunjungan itu, ia secara simbolis melakukan penananam bibit cabai di lahan milik warga RW01, Kelurahan Wates dan mengapresiasi kemampuan warga meracik kopi khas daerah setempat.
Lurah Wates Ravi Pagas Makalosa menyatakan berterima kasih atas apresiasi wali kota terhadap kearifan warga setempat dalam penanganan dampak pandemi.
Ia menjelaskan kelurahan setempat mengandalkan kearifan lokal untuk mencegah penyebaran virus itu, salah satunya gotong royong dan membentuk Satuan Tugas Jogo Tonggo.
"Kita sudah memiliki Satgas Jogo Tonggo, dan beberapa upaya senantiasa kita lakukan seperti disinfeksi rutin tiap Minggu. Meskipun saat ini ada 13 kasus positif di Wates, tapi itu bukan karena transmisi lokal, melainkan mereka yang bepergian sehingga tertular di sana," ujarnya. (hms)
Baca juga: Wali Kota Magelang beri sembako untuk warga terdampak pandemi COVID-19
Baca juga: Wali Kota Magelang tekankan penggunaan kearifan lokal tangani pandemi COVID