Purwokerto (ANTARA) - Anggota DPR RI Siti Mukaromah mengatakan kegiatan mitigasi bencana harus ditingkatkan dan disesuaikan dengan protokol kesehatan guna mengurangi korban terdampak.
"Bencana banjir yang boleh dibilang rutin ini harus kita sikapi bersama secara nyata. Kehadiran para pemangku kebijakan ke lokasi banjir harus diikuti dengan semangat membangun seluruh elemen masyarakat yang terdampak," kata anggota Komisi VI DPR RI dalam keterangan pers di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Erma (panggilan akrab Siti Mukaromah, red.) mengatakan hal itu terkait dengan bencana banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap yang terjadi dalam satu pekan terakhir.
Baca juga: Kasus COVID-19 tergolong tinggi, masyarakat Banyumas diminta disiplin terapkan prokes
Kendati banjir rutin melanda wilayah tersebut, dia mengatakan mitigasi bencana tetap harus dilakukan guna mengurangi risiko atau korban.
"Apalagi fenomena La Nina moderat yang berdampak terhadap peningkatan curah hujan masih membayangi kita, sehingga masih ada potensi hujan lebat yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir," katanya.
Selain itu, kata dia, bencana nonalam berupa pandemi COVID-19 sampai saat sekarang pun belum diketahui kapan berakhirnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, dalam pelaksanaan mitigasi bencana perlu disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Dengan adanya mitigasi bencana yang disesuaikan protokol kesehatan, risiko bencana dapat diminimalkan dan terjadinya penularan COVID-19 terutama di pengungsian pun bisa dihindarkan. Jangan sampai ada banyak korban bencana maupun ada klaster baru dalam penularan COVID-19," kata anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII Banyumas-Cilacap itu.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau agar protokol kesehatan diterapkan dengan ketat di setiap tempat pengungsian guna mencegah penularan COVID-19.
Erma yang sedang reses itu berkesempatan mengunjungi tiga titik pengungsian korban banjir di Kabupaten Banyumas, yakni Desa Sidamulya, Grujugan, dan Sirau, Kecamatan Kemranjen.
Selain memberikan bantuan berupa paket sembako, dia juga berdialog dengan para pengungsi guna memberi motivasi serta mengingatkan mereka untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama di pengungsian.
Baca juga: Libur panjang, Satgas COVID-19 Batang gencarkan protokol kesehatan
Baca juga: Penegakan protokol kesehatan di Temanggung kedepankan pendekatan humanis
"Bencana banjir yang boleh dibilang rutin ini harus kita sikapi bersama secara nyata. Kehadiran para pemangku kebijakan ke lokasi banjir harus diikuti dengan semangat membangun seluruh elemen masyarakat yang terdampak," kata anggota Komisi VI DPR RI dalam keterangan pers di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Erma (panggilan akrab Siti Mukaromah, red.) mengatakan hal itu terkait dengan bencana banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap yang terjadi dalam satu pekan terakhir.
Baca juga: Kasus COVID-19 tergolong tinggi, masyarakat Banyumas diminta disiplin terapkan prokes
Kendati banjir rutin melanda wilayah tersebut, dia mengatakan mitigasi bencana tetap harus dilakukan guna mengurangi risiko atau korban.
"Apalagi fenomena La Nina moderat yang berdampak terhadap peningkatan curah hujan masih membayangi kita, sehingga masih ada potensi hujan lebat yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir," katanya.
Selain itu, kata dia, bencana nonalam berupa pandemi COVID-19 sampai saat sekarang pun belum diketahui kapan berakhirnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, dalam pelaksanaan mitigasi bencana perlu disesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Dengan adanya mitigasi bencana yang disesuaikan protokol kesehatan, risiko bencana dapat diminimalkan dan terjadinya penularan COVID-19 terutama di pengungsian pun bisa dihindarkan. Jangan sampai ada banyak korban bencana maupun ada klaster baru dalam penularan COVID-19," kata anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII Banyumas-Cilacap itu.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau agar protokol kesehatan diterapkan dengan ketat di setiap tempat pengungsian guna mencegah penularan COVID-19.
Erma yang sedang reses itu berkesempatan mengunjungi tiga titik pengungsian korban banjir di Kabupaten Banyumas, yakni Desa Sidamulya, Grujugan, dan Sirau, Kecamatan Kemranjen.
Selain memberikan bantuan berupa paket sembako, dia juga berdialog dengan para pengungsi guna memberi motivasi serta mengingatkan mereka untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama di pengungsian.
Baca juga: Libur panjang, Satgas COVID-19 Batang gencarkan protokol kesehatan
Baca juga: Penegakan protokol kesehatan di Temanggung kedepankan pendekatan humanis