Boyolali (ANTARA) - Jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, bertambah 23 orang sehingga menjadi total 1.112 kasus, kata pejabat Dinas Kesehatan setempat, Jumat.

Kasus COVID-19 di Boyolali bertambah 23 kasus, sehingga totalnya secara akumulasi dari 1.089 kasus menjadi 1.112 kasus, kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Ratri S Survivalina saat ditanya perkembangan data kasus COVID-19 di Boyolali.

Meskipun, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali masih bertambah, tetapi sudah mulai membaik dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 893 kasus atau 80,3 persen, sedangkan meninggal dunia 45 kasus atau sekitar 4,04 persen.

"Dari 1.112 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 88 kasus, dan menjalani isolasi mandiri 86 kasus," kata Ratri.

Ratri menjelaskan setelah hari sebelumnya tidak ada tambahan kasus konfirmasi positif di Boyolali, hingga Jumat ini, ada tambahan 23 kasus. Dari kasus tersebut yang merupakan kotak erat dengan kasus konfirmasi sebelumnya sebanyak 10 kasus, kasus lainnya merupakan hasil deteksi dini baik dengan skrining maupun deteksi dini di Rumah Sakit.

Menurut Ratri kasus COVID-19 ke-1.090 inisial WGT asal Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap, tanggal 27 Oktober 2020. Berawal dari deteksi dini suspek di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Pasien ini, dinyatakan meninggal tanggal 28 Oktober 2020.

Kasus ke-1.091 (TKY) asal Desa Mojosongo, Mojosongo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 27 Oktober 2020. Berawal dari deteksi dini suspek di RS Ario Wirawan Salatiga, Kasus ke-1.092 (SNM) asal Desa Temon, Simo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi sebelumnya.

Kasus COVID-19 ke-1.093 (LAD) dan 1.094 (NZM) asal dari Desa Blagung, Kecamatan Simo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi ke-1.068. Kasus ke-1.095 (SAM), 1.096 (MSP) dan 1.097 (HHW) asal dari Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi ke 1.021.

Kasus COVID-19 ke-1.098 (TWT) asal Desa Ngaruaru, Kecamatan Banyudono, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Berawal dari hasil skrining Dinas Kesehatan. Kasus ke-1.099 (DNA) asal Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Berawal dari hasil skrining Dinas Kesehatan.

Kasus COVID-19 ke-1.100 (ASH) asal Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi ke-1.048. Kasus ke-1.101 (SYT) asal Desa Penggung, Kecamatan Boyolali, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020.

Kasus COVID-19 ke-1.102 (MMQ) dan 1.103 (TTH) asal Desa Paras, Kecamatan Cepogo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Berawal dari hasil skrining di Puskesmas Cepogo Boyolali. Kasus ke-1.104 (MSH) dan 1.105 (EPY) asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Berawal dari hasil skrining di Puskesmas Ampel Boyolali.

Kasus COVID-19 ke-1.106 (SPT), 1.107 (FSF) dan 1.108 (YSW) asal Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 26 Oktober 2020. Merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi ke-1.073. Kasus ke-1.109 (AWA) asal Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 27 Oktober 2020. Berawal dari deteksi suspek di RS Pandan Arang Boyolali.

Kasus konfirmasi COVID-19 ke-1.110 (MKD) asal Desa Kadireso, Kecamatan Teras, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 27 Oktober 2020. Berawal dari deteksi suspek di RS Pandan Arang Boyolali. Kasus ke-1.111 (YTN) asal Desa Nepen, Kecamatan Teras, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap tanggal 27 Oktober 2020. Berawal dari deteksi suspek di Rumah Sakit UNS Surakarta. Kasus ke-1.112 (RTA) asali Desa Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, terkonfirmasi positif pada pemeriksaan usap secara mandiri di Rumah Sakit Indriyati tanggal 14 Oktober 2020.

Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat Boyolali tetap melakukan aktivitas dengan memperhatikan protokol kesehatan. Tes cepat atau usap sebelum dan sesudah bepergian menjadi keperluan penting.

Masyarakat yang melakukan aktivitas harus tetap menerapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun sangat efektif untuk pencegahan penularan COVID-19. Masyarakat sekali lagi diminta hindari kerumunan untuk mencegah penularan virus.
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024