Kebumen (ANTARA) - Sejumlah warga di beberapa desa masih mengungsi akibat banjir di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, setelah hujan dan tanggul jebol yang terjadi pada Senin (26/10),

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen, Teguh Kristianto di Kebumen, Selasa, mengatakan, tim BPBD, relawan, dan OPD terkait hari ini bergerak ke semua titik bencana baik banjir maupun longsor untuk mengurangi risiko bencana.

Ia menyampaikan hujan deras yang mengguyur Kebumen sejak Minggu (25/10) pukul 14.00 WIB hingga Senin pukul 03.00 WIB telah mengakibatkan bencana banjir dan longsor di 10 kecamatan, 40 desa untuk mengurangi risiko bencana.

Menurut dia meskipun hari ini sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah, namun masih ada yang tinggal di pengungsian terutama kelompok rentan ibu hamil, anak-anak, dan lansia ada sekitar 50 orang.

Titik pengungsian di Madurejo Kecamatan Puring untuk mengungsi warga Madurejo dan Sidobunder ini. Banjir di daerah ini akibat tanggul Sungai Telomoyo jebol sepanjang 50 meter, tinggi 6 meter dan lebar 12 meter. "Mulai hari ini tanggul jebol tersebut sudah kami prbaiki dengan menggunakan alat berat dari BBWS," katanya.

Titik pengungsian yang lain, di Desa Panjatan Kecamatan Karanganyar, banjir juga mengakibatkan 2 rumah rusak. Warga ditampung bidan desa ada sekitar 40 orang.

Kemudian di Kecamatan Ngadimulyo ada 8 desa tergenang banjir dan sekitar 3.000 orang terdampak dan untuk kategori rawan ibu hamil, anak-anak, dan lansia sudah ditempatkan di tempat yang aman.

Kemudian di Kecamatan Kebumen di Candiwulan, Wonosari, dan Sumolangu itu juga ada beberapa titik menjadi tempat berkumpulnya warga.

Ia menyampaikan untuk mencukupi kebutuhan logistik di tempat pengungsian di Madurejo didirikan dapur umum oleh Dinsos dengan kapasitas sekali masak 1.000 nasi bungkus untuk pengungsi dan tenaga kerja bakti perbaikan tanggul.

Kemudian di tempat lain, dapur umum di PMI sekali masak 2.500 nasi bungkus yang dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

Teguh menargetkan untuk perbaikan tanggul yang jebol ditarget dalam 3 hingga 4 hari ke depan sudah bisa selesai.

"Untuk perbaikan tanggul kami minta 3-4 hari selesai, dalam arti kondisi darurat paling tidak jika hujan lagi tidak jebol," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024