Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, telah merumuskan langkah antisipatif menghadapi libur panjang dalam rangka cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober-1 November 2020.

"Langkah ini dirasa penting karena penyebaran COVID-19 masih menjadi ancaman serius di tengah masyarakat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono di Magelang, Selasa.

Ia menyampaikan dampak dari adanya libur panjang, antara lain terjadi arus mudik, kemacetan/kepadatan lalu lintas, kerumunan orang di tempat umum, seperti di tempat wisata, pusat perbelanjaan/kuliner, transportasi umum dan lain-lain.

Baca juga: Libur panjang Lebaran, keamanan sekolah diperhatikan

Lonjakan arus mudik diprediksi terjadi pada Selasa (27/10) sore dan lonjakan arus balik pada Sabtu (31/10) sore.

"Kondisi tersebut berpotensi terjadi peningkatan kasus COVID-19, juga tindak kriminal. Apalagi tren penyebaran virus ini tidak hanya melalui klaster, namun juga perlu diperhatikan muncul secara parsial, yakni di mana orang dari luar kota datang ke Kota Magelang dengan status positif COVID-19," katanya.

Pihaknya telah melakukan rapat koordinasi seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait untuk menentukan langkah antisipatif, antara lain pendataan setiap tamu yang datang. Pendatang harus teridentifikasi dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan.

"Tamu dari luar kota perlu ditanya lebih dulu apakah sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan atau belum. Jika ada tamu dari luar kota ada gejala COVID-19 segera dilaksanakan tes cepat di RS Budi Rahayu," kata Joko.

Ia mengatakan petugas Dinas Kesehatan Kota Magelang pun siap jika ada pemeriksaan kesehatan. Demikian juga pelayanan kesehatan dioptimalkan, baik di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Selain itu, camat dan lurah berkoordinasi dengan Tim Satgas Jogo Tonggo dan Tim Kampung Siaga COVID-19 untuk antisipasi banyaknya pemudik dari luar kota. Koordinasi dengan tingkat RW dioptimalkan untuk memantau keluar masuk warga.

"Peran camat dimaksimalkan untuk memantau betul pelaksanaan di wilayahnya. Camat dan lurah bersama Bagian Pemerintahan bertanggung jawab dalam optimalisasi Satgas Jogo Tonggo dan Kampung Siaga COVID-19," katanya.

Ia juga telah meminta OPD terkait dan kerja sama lintas sektor untuk mengecek dan memantau tempat-tempat strategis dan tempat wisata jika terjadi lonjakan pengunjung, sedangkan kegiatan di pusat-pusat perbelanjaan dan selter-selter kuliner, terminal, juga transportasi umum, agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Termasuk kita pantau kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masyarakat. Pelaksanaannya wajib mematuhi protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Menurut dia, meskipun libur panjang, kantor layanan masyarakat seperti Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tetap beroperasi.

Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setiawan mengatakan pihaknya siap bersinergi dan ikut menjaga kamtibmas Kota Magelang pada masa libur panjang ini.

Menyikapi ledakan pendatang, pihaknya intens melakukan operasi yustisi secara rutin bersama TNI dan Pemkot Magelang dengan sasaran yang akan dipertajam.

"Satgas Jogo Tonggo dan Kampung Siaga COVID-19 dioptimalkan dalam melakukan pendataan pendatang dan sosialisasi protokol kesehatan ke masyarakat," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024