Solo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI segera menggelontorkan dana hibah sebesar Rp3,3 triliun untuk mendorong bangkitnya pariwisata dalam negeri.

"Untuk pemulihan sektor ini, Kemenparekraf akan menggelontorkan dana hibah yang selanjutnya akan diberikan ke pemda, usaha atau industri pariwisata. Saat ini sedang dalam tahap pendistribusian," kata Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf RI Alexander Reyaan di Solo, Jumat.

Ia mengatakan pariwisata termasuk salah satu sektor yang sangat terdampak oleh pandemi COVID-19. Bahkan, di Indonesia pandemi COVID-19 memangkas sekitar 50 persen dari total pekerja di bidang pariwisata.

Baca juga: Kemenparekraf berdayakan milenial promosikan wisata lokal

"Kalau kita kan ada 13 juta (pekerja di sektor pariwisata), kalau diambil saja 50 persen maka ada sekitar 6,5 juta pekerja di sektor pariwisata (yang terdampak). Kondisi ini sudah terasa sejak Maret," katanya.

Sedangkan dari sisi sektor pariwisata, dikatakannya, yang paling terdampak adalah perhotelan. Ia mengatakan selama pandemi COVID-19, tingkat hunian hotel menjadi sangat rendah.

"Tetapi secara umum semua kena, semua usaha kan ditutup. Bahkan setelah dibuka kembali sekitar Juni dan Juli, di beberapa daerah tertentu masih sulit," katanya.

Oleh karena itu, untuk tahun ini pihaknya akan merevisi target jumlah wisatawan khususnya yang berasal dari mancanegara.

"Tetapi untuk revisi target belum kami tentukan, yang pasti (agar pariwisata bangkit) itu butuh waktu, tergantung vaksin (COVID-19) juga," katanya.

Sementara itu, sebelumnya, untuk target jumlah wisatawan mancanegara pada tahun ini diharapkan bisa mencapai 14 juta wisatawan.

"Tetapi itu kan target awal, nanti angka ini kami revisi," katanya.

Baca juga: Pemkab Batang dorong pegiat wisata terapkan konsep wisata berkesinambungan
Baca juga: Surakarta angkat potensi wisata Gilimanuk

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024