Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, akan memanfaatkan ruang atau bangunan kosong di Terminal Ngadirejo sebagai pusat kreativitas masyarakat di kawasan Temanggung bagian utara.

"Masyarakat Temanggung utara butuh pusat aktivitas, pusat kreativitas yang kebetulan di daerah ini ada Terminal Ngadirejo yang belum optimal pemanfaatannya, masih ada ruang yang bisa digunakan," kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat.

Ia menyampaikan hal tersebut usai diskusi dengan sejumlah komunitas pada "Ngopi Bareng" di Terminal Ngadirejo.

Oleh karena itu, katanya keterbatasan infrastruktur di Temanggung utara bisa diatasi dengan memanfaatkan terminal ini.

"Harapannya dengan adanya pusat kreatif di Terminal Ngadirejo, nanti sesama masyarakat kreatif bisa saling mengembangkan diri untuk ke depan menjadi lebih baik, mengingat Ngadirejo itu adalah salah satu pusat peradaban di Kabupaten Temanggung," katanya.

Ia menuturkan sejak zaman dulu Ngadirejo telah menjadi pusat peradaban dibuktikan dengan ditemukannya Situs Liyangan di wilayah Ngadirejo.

"Ke depan harapannya Ngadirejo tetap menjadi pusat peradaban Temanggung modern, pusatnya komunitas kreatif, pusat berkembangnya kreativitas masyarakat yang bukan hanya kreativitas tetapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Temanggung Supriyanto mengatakan memang dua tahun setelah pembangunan Terminal Ngadirejo, yakni 2018 membangun fisik gedung, kemudian tahun 2019 membangun jalan dan sebagainya kini masih berusaha untuk menghidupkan kembali terminal ini.

Ia menyampaikan apa pun fungsi terminal dari awal adalah pusat transportasi sehingga harapannya terminal ini betul-betul bisa di manfaatkan.

"Bangunan yang sebenarnya cukup megah ini tentu masih ada kekurangannya, kita akan optimalkan dan ada beberapa ide kreatif dari teman-teman komunitas supaya terminal ini lebih berfungsi," katanya.

Ia menyebutkan di Terminal Ngadirejo ada sejumlah ruang, yakni difungsikan untuk usaha perdagangan ada 13 ruang, kemudian 3 ruang untuk kantor pelayanan Dishub, kemudian ada satu ruang untuk laktasi dan P3K.

Kemudian di lantai 2 masih ada ruang terbuka ukuran 8x10 meter barangkali nanti bisa dimanfaatkan untuk ruang kreatif dari komunitas. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024