Karanganyar (ANTARA) - Perusahaan layanan keuangan digital LinkAja tengah mendorong program digitalisasi pedesaan melalui pengembangan potensi desa, pemasaran, dan percepatan akses serta pelayanan publik.
"Salah satu yang kami lakukan, belum lama ini kami menyelenggarakan kegiatan peresmian 'pilot project' Smart Village Nusantara di Desa Kemuning, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah," kata Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja di Solo, Rabu.
Ia mengatakan program tersebut merupakan bentuk sinergi dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Baca juga: Youtap bekerja sama dengan Pemkot Semarang digitalisasi pelaku UMKM
Menurut dia, pada kegiatan tersebut LinkAja ikut terlibat dalam memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan kepada warga dalam bertransaksi.
Selain itu, dikatakannya, aplikasi LinkAja juga bisa menjadi sumber dana melalui aplikasi Simpeldesa untuk berbagai pembayaran tagihan, pembayaran menggunakan QRIS di 74 merchant dan Pasar tradisional Mbatok, hingga pembayaran masuk tiket wisata Desa Kemuning.
"Metode pembayaran yang digunakan pada ekosistem di Desa Kemuning telah menggunakan teknologi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sehingga memungkinkan para warga Desa Kemuning maupun para wisatawan untuk bertransaski secara nontunai," katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi adanya inisiasi dari Telkom untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi Desa Kemuning yang berkelanjutan melalui upaya digitalisasi.
"Ini selaras dengan tujuan dan misi LinkAja dalam mendorong inklusi keuangan dan ekonomi dengan membangun ekosistem dan platform layanan keuangan digital yang melayani terutama kebutuhan masyarakat kelas menengah maupun UMKM di Indonesia," katanya.
Pihaknya berharap program tersebut bisa mendorong kebiasaan masyarakat Desa Kemuning untuk makin terbiasa bertransaksi secara nontunai yang sangat diperlukan pada era pandemi saat ini.
Baca juga: Grab hadirkan 6 solusi digitalisasi UMKM agar bisa terus usaha
Baca juga: Untuk "back up", Gubernur Jateng dorong masyarakat lakukan digitalisasi data
"Salah satu yang kami lakukan, belum lama ini kami menyelenggarakan kegiatan peresmian 'pilot project' Smart Village Nusantara di Desa Kemuning, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah," kata Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja di Solo, Rabu.
Ia mengatakan program tersebut merupakan bentuk sinergi dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Baca juga: Youtap bekerja sama dengan Pemkot Semarang digitalisasi pelaku UMKM
Menurut dia, pada kegiatan tersebut LinkAja ikut terlibat dalam memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan kepada warga dalam bertransaksi.
Selain itu, dikatakannya, aplikasi LinkAja juga bisa menjadi sumber dana melalui aplikasi Simpeldesa untuk berbagai pembayaran tagihan, pembayaran menggunakan QRIS di 74 merchant dan Pasar tradisional Mbatok, hingga pembayaran masuk tiket wisata Desa Kemuning.
"Metode pembayaran yang digunakan pada ekosistem di Desa Kemuning telah menggunakan teknologi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sehingga memungkinkan para warga Desa Kemuning maupun para wisatawan untuk bertransaski secara nontunai," katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi adanya inisiasi dari Telkom untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi Desa Kemuning yang berkelanjutan melalui upaya digitalisasi.
"Ini selaras dengan tujuan dan misi LinkAja dalam mendorong inklusi keuangan dan ekonomi dengan membangun ekosistem dan platform layanan keuangan digital yang melayani terutama kebutuhan masyarakat kelas menengah maupun UMKM di Indonesia," katanya.
Pihaknya berharap program tersebut bisa mendorong kebiasaan masyarakat Desa Kemuning untuk makin terbiasa bertransaksi secara nontunai yang sangat diperlukan pada era pandemi saat ini.
Baca juga: Grab hadirkan 6 solusi digitalisasi UMKM agar bisa terus usaha
Baca juga: Untuk "back up", Gubernur Jateng dorong masyarakat lakukan digitalisasi data