Semarang (ANTARA) - Youtap Indonesia, perusahaan teknologi bersama Pemkot Semarang melakukan digitalisasi UMKM termasuk pedagang yang ada di pasar dan pedagang kaki lima (PKL) sebagai upaya beradaptasi di saat pandemi COVID-19 sekaligus untuk menyambut peluang di masa mendatang.
Youtap Indonesia, kata Herman Suharto, CEO Youtap Indonesia, memiliki layanan untuk membantu para pelaku usaha, mendukung pedagang agar tetap bertahan dan tumbuh melalui penggunaan teknologi digital.
"Youtap memberikan solusi secara komprehensif dan tepat guna bagi para pedagang, antara lain kemampuan pencatatan penjualan, mengelola dagangan, hingga penerimaan pembayaran nontunai yang lebih aman di masa pandemi. Youtap mendorong dilakukannya transaksi nontunai," katanya.
Herman optimistis Youtap akan mendapat sambutan positif dari para UMKM di Kota Semarang dan ditargetkan bisa mencapai 8.000 pedagang yang akan menggunakan aplikasi Youtap.
"Aplikasi dagang Youtap sangat mudah dipahami oleh kelompok usia manapun, dan dapat dengan mudah diunduh dari gawai pintar (smartphone). Kami ingin UMKM bisa memahami potensi yang dimilikinya dan semakin baik dalam mengelola bisnisnya," katanya.
Di area Kota Semarang, tambah dia, tercatat sudah 40 ekosistem pedagang di Semarang yang terdigitalisasi dengan menggunakan sistem Youtap, seperti Pasar Peterongan, PKL Simpang 5, PKL Kalisari, PKL Kota Lama, dan PKL Imam Barjo, jumlah ekosistem tersebut masih akan terus meningkat.
Bahkan untuk tingkat Jateng, pada dua minggu memasuki masa kenormalan baru, tercatat memegang angka tertinggi dalam mengadopsi transaksi nonrunai bagi mitra merchant baru, yakni sebesar 34 persen.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Youtap dalam upayanya untuk mendorong digitalisasi pelaku UMKM di Kota Semarang.
Menurut Hevearita, upaya Youtap sangat mendukung Pemerintah Kota Semarang sebagai smartcity dan bisa memberikan keuntungan lebih bagi para pedagang.
"Adanya bantuan 88 wastafel portabel dari Youtap ini juga dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mempromosikan dagangannya. Wastafel portabel ini akan ditempatkan di sejumlah pasar, taman, dan area PKL," katanya.
Bantuan wastafel portabel diharapkan dapat mendukung upaya untuk mengimplementasikan pola hidup bersih, sehat, dan aman bagi ekosistemnya selama masa adaptasi kebiasaan baru pandemi COVID-19.
Fasilitas cuci akan tersedia di 88 titik yang tersebar di berbagai macam lokasi, tidak hanya lokasi perbelanjaan, tapi juga di kantor camat, puskesmas, fasilitas publik, hingga kantor wali kota.
"Untuk membantu meminimalisir risiko penularan COVID-19, Youtap turut menyiapkan ribuan masker yang akan dibagikan di area pasar untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat di ekosistemnya," katanya.
Youtap Indonesia, kata Herman Suharto, CEO Youtap Indonesia, memiliki layanan untuk membantu para pelaku usaha, mendukung pedagang agar tetap bertahan dan tumbuh melalui penggunaan teknologi digital.
"Youtap memberikan solusi secara komprehensif dan tepat guna bagi para pedagang, antara lain kemampuan pencatatan penjualan, mengelola dagangan, hingga penerimaan pembayaran nontunai yang lebih aman di masa pandemi. Youtap mendorong dilakukannya transaksi nontunai," katanya.
Herman optimistis Youtap akan mendapat sambutan positif dari para UMKM di Kota Semarang dan ditargetkan bisa mencapai 8.000 pedagang yang akan menggunakan aplikasi Youtap.
"Aplikasi dagang Youtap sangat mudah dipahami oleh kelompok usia manapun, dan dapat dengan mudah diunduh dari gawai pintar (smartphone). Kami ingin UMKM bisa memahami potensi yang dimilikinya dan semakin baik dalam mengelola bisnisnya," katanya.
Di area Kota Semarang, tambah dia, tercatat sudah 40 ekosistem pedagang di Semarang yang terdigitalisasi dengan menggunakan sistem Youtap, seperti Pasar Peterongan, PKL Simpang 5, PKL Kalisari, PKL Kota Lama, dan PKL Imam Barjo, jumlah ekosistem tersebut masih akan terus meningkat.
Bahkan untuk tingkat Jateng, pada dua minggu memasuki masa kenormalan baru, tercatat memegang angka tertinggi dalam mengadopsi transaksi nonrunai bagi mitra merchant baru, yakni sebesar 34 persen.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Youtap dalam upayanya untuk mendorong digitalisasi pelaku UMKM di Kota Semarang.
Menurut Hevearita, upaya Youtap sangat mendukung Pemerintah Kota Semarang sebagai smartcity dan bisa memberikan keuntungan lebih bagi para pedagang.
"Adanya bantuan 88 wastafel portabel dari Youtap ini juga dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mempromosikan dagangannya. Wastafel portabel ini akan ditempatkan di sejumlah pasar, taman, dan area PKL," katanya.
Bantuan wastafel portabel diharapkan dapat mendukung upaya untuk mengimplementasikan pola hidup bersih, sehat, dan aman bagi ekosistemnya selama masa adaptasi kebiasaan baru pandemi COVID-19.
Fasilitas cuci akan tersedia di 88 titik yang tersebar di berbagai macam lokasi, tidak hanya lokasi perbelanjaan, tapi juga di kantor camat, puskesmas, fasilitas publik, hingga kantor wali kota.
"Untuk membantu meminimalisir risiko penularan COVID-19, Youtap turut menyiapkan ribuan masker yang akan dibagikan di area pasar untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat di ekosistemnya," katanya.