Surakarta (ANTARA) - Gubernur Ganjar Pranowo mendorong masyarakat melakukan digitalisasi data-data pribadi dengan memanfaatkan aplikasi yang disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"(Digitalisasi data bertujuan) agar suatu ketika seandainya terjadi sesuatu mereka sudah punya 'back up' itu semua. Hari ini semua harus mau pindah ke digital, termasuk arsip pribadi, KTP, ijazah, kartu keluarga, surat-surat penting dan lainnya," kata Ganjar usai Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Kearsipan yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di The Sunan Hotel, Kota Surakarta, Rabu.

Guna menunjang pengarsipan tersebut, Ganjar mengungkapkan Pemprov Jateng telah memfasilitasi dengan menyediakan ruang digital berupa aplikasi Arsip Elektronik Masyarakat (Arsip Emas) yang merupakan aplikasi penyimpanan arsip-arsip keluarga dan bisa diunduh gratis melalui Playstore.

Bukan hanya pribadi, penyimpanan data-data secara digital juga telah diterapkan Ganjar pada instansi-instansi pemerintahan di lingkungan Pemprov Jateng karen selain untuk efisiensi, proses digitalisasi tersebut juga mempermudah pencarian ketika suatu saat data tersebut dibutuhkan, termasuk pendataan kejadian luar biasa.

Baca juga: Serius kelola kearsipan, Kota Magelang raih ANRI Awards 2019

"Ketika terjadi SARS dulu, ekonomi yang lumpuh itu apa ? Corona ini kan mirip. Kalau arsip kita bagus, itu bisa 'direcall'," ujarnya.

Ganjar menyebut proses digitalisasi juga dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Provinsi Jateng dalam pelaporan penggunaan dana desa.

Langkah tersebut, kata Ganjar, mendapat apresiasi dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo sehingga mesti ditiru oleh pemerintahan daerah manapun.(LHP)

Baca juga: ANRI: PT berperan lestarikan memori kolektif bangsa

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024