Temanggung (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region IV wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan terobosan baru dalam mewujudkan lingkungan bersih melalui penukaran sampah plastik dengan saldo MyPertamina yang bisa digunakan untuk membeli BBM.

"Pertamina mengajak masyarakat memilah serta mengumpulkan sampah plastik dan ditukarkan dengan pundi-pundi rupiah nontunai lewat aplikasi MyPertamina di SPBU Pertamina di Temanggung," kata Sales Manajer Area Semarang PT Pertamina Hary Prasetyo Wicaksono di Temanggung, Kamis.

Ia menyampaikan hal tersebut pada peluncuran program "Peduli Lingkungan Bersama MyPertamina" di SPBU 4456213 Manding, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Ia menyampaikan program tersebut merupakan sinergi kerja sama antara Pertamina dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk mewujdukan lingkungan yang lebih bersih lewat pengelolaan sampah plastik yang dimulai dari warganya.

Baca juga: Pertamina salurkan Rp19 miliar untuk kembangkan UMKM Jateng-DIY

"Melalui program ini kami ingin mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan dari aktivitas kita setiap harinya, khususnya sampah plastik botol minuman yang paling banyak ditemukan di tumpukan sampah," katanya.

Setiap penukaran 15 botol minuman plastik ukuran 1.500 ml atau 25 botol minuman plastik ukuran 600 ml, masyarakat dapat memperoleh uang nontunai Rp500 dalam bentuk saldo MyPertamina yang juga terintegrasi dengan saldo LinkAja.

Hal itu tentunya berlaku kelipatan dan dapat digunakan untuk pembelian produk-produk Pertamina melalui MyPertamina.

"Dengan penukaran sampah menjadi pundi-pundi rupiah, masyarakat dapat merubah mindset-nya bahwa sampah yang apabila dikelola dengan baik, selain menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat juga bisa menguntungkan dengan menghasilkan pendapatan," katanya.

Ia menyebutkan ada 8 titik SPBU di Temanggung yang dapat dijadikan lokasi penukaran sampah plastik bagi masyarakat, yakni SPBU 4456204 Kawangan, SPBU 4456205 Parakan, SPBU 4456206 Bengkal, SPBU 4456208 Bulu, SPBU 4456209 Candiroto, SPBU 4456212 Nguwet, SPBU 4456213 Manding, dan SPBU 4456214 Ngadirejo.

"Sampah plastik yang terkumpul di SPBU akan disalurkan ke Bank Sampah milik Kabupaten Temanggung yang kemudian akan diolah menjadi biji plastik maupun dijadikan prakarya di bank sampah, dengan demikian tumpukan sampah plastik di tempat pembuangan akhir (TPA) dapat jauh berkurang," katanya.

Ia berharap Kabupaten Temanggung bisa dijadikan sebagai pilot project untuk program Peduli Lingkungan Bersama MyPertamina dan dapat direplikasi ke daerah-daerah lainnya, khususnya yang berada di wilayah MOR IV Provinsi Jawa Tengah dan DIY.

"Sebagai tahap awal akan kami evaluasi pelaksanaannya hingga akhir tahun 2020, apabila responnya positif maka program ini akan kami sebarluaskan ke daerah lainnya," katanya.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq mengatakan sampah, khususnya sampah plastik berpotensi menimbulkan konflik sosial sehingga sejak dini harus ditangani.

"Kami sangat apresiasi, dengan kerja sama penukaran botol plastik mineral di SPBU untuk mendapatkan bensin," katanya.

Menurut dia penukaran sampah dengan BBM sebagai ide yang luar biasa, karena mempunyai efek domino besar baik secara ekonomi maupun psikologi di masyarakat.

Oleh karena itu kesuksesan program tersebut sangat diharapkan sehingga mampu mengurangi sampah plastik di masyarakat.

"Temanggung akan bersih dari sampah botol mineral, di satu sisi masyarakat dapat keuntungan dengan mendapatkan BBM," katanya.

Ia menuturkan selain program tersebut masih ada sejumlah program dan kegiatan lain untuk mewujudkan Temanggung bebas sampah seperti penguatan bank sampah hingga tingkat RT. 

Baca juga: COVID-19, pengguna MyPertamina di Jateng-DIY naik 800 persen
Baca juga: Pertamina lanjutkan program konservasi penyu di pesisir Cilacap

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024