Temanggung (ANTARA) - Sebanyak 253 dari 289 desa/kelurahan di Kabupaten Temanggung telah membentuk Kampung Siaga Candi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Kasat Binmas Polres Temanggung Iptu Sri Suryani di Temanggung, Rabu, mengatakan terkait dengan pandemi COVID-19, banyak sekali upaya yang dilakukan oleh kepolisian untuk mencegah penularan di antaranya Polda Jateng membuat program "Kampung Siaga Candi".

"Siaga candi ini ciri khas Jateng, Candi Borobudur. Kampung siaga candi kita adakan penilaian untuk memotivasi masyarakat yang kaitannya dengan ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, ketahanan sosial ekonomi dan inovasi," katanya pada peluncuran dan penilaian Kampung Siaga Candi di Desa Badran, Kecamatan Kranggan.

Ia menjelaskan Kampung Siaga Candi ini merupakan upaya dalam rangka pengamanan dan pencegahan penyebaran COVID-19.

Suryani menjelaskan dalam ketahanan kesehatan desa, setiap desa mempunyai standar operasional prosedur bila ada warga yang masuk di wilayah desa tersebut penanganan harus bagaimana.

Kemudian masyarakat mematuhi protokol kesehatan, dengan melakukan 3M, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak serta ditambah lagi menghindari kerumunan.

"Bagaimana desa menyediakan sarana dan prasarana jika ada yang meninggal karena COVID-19, alat pelindung diri (APD) yang harus disiapkan, apabila warga ada yang terdampak COVID-19 penanganannya bagaimana, ada tidak tempat isolasinya," katanya.

Ia menuturkan untuk ketahanan sosial ekonomi, di desa tersebut tidak ada kekurangan makan karena sudah ada budidaya pertanian yang cukup memadahi, termasuk peternakan dan perikanan.

Begitu juga ketersediaan dapur umum untuk membantu warga yang membutuhkan makanan. Di desa tersebut ada UMKM tidak, kaitannya dengan masyarakat bisa mendapatkan tambahan penghasilan keluarga.

Suryani mengatakan ketahanan di bidang keamanan, paling tidak di desa tersebut aman, ada portalnya, ada CCTV, masyarakat bisa menyelesaikan permasalahan secara internal.

Kades Badran Norpimansah mengatakan persiapan untuk penilaian Kampung Siaga Candi mewakili Kecamatan Kranggan ini tidak begitu signifikan karena memang warga sudah biasa dengan pencegahan penyebaran COVID-19.

Ia mengatakan untuk menghadapi COVID-19 ini harus tawakal dengan memaki masker, cuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

"Dengan program yang kita luncurkan ini mudah-mudahan Desa Badran bisa menjadi contoh desa yang lain dalam penanganan COVID-19," katanya.

 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024